Saint Petersburg, Kompas Membahas tim nasional Brasil tidak akan jauh dari persoalan Neymar, bintang utama mereka. Pelatih Brasil Tite pun dicecar banyak pertanyaan mengenai kondisi Neymar dalam jumpa pers di Stadion Saint Petersburg, Rusia, Kamis (21/6/2018). Tite sampai berulang kali menegaskan: ”Neymar akan main!”
Brasil bakal menjalani laga krusial melawan Kosta Rika pada laga kedua mereka di penyisihan Grup E Piala Dunia Rusia 2018, Jumat (22/6/2018) pukul 19.00 WIB di Stadion Saint Petersburg. Ini laga krusial karena tim Samba baru mengantongi satu poin dari hasil 1-1 melawan Swiss. Kemenangan atas Kosta Rika pun menjadi harga mati bagi sang juara dunia lima kali itu untuk menjaga kans lolos ke babak berikutnya.
Jika pada laga pertama kontra Swiss, skuad Samba menghadapi tim yang sangat disiplin dan ulet dalam bertahan, Kosta Rika juga bukan lawan yang mudah. Meski mereka kalah 0-1 dari Serbia pada laga perdana, Kosta Rika pernah menyandang status sebagai tim ”pembunuh raksasa”. Mereka pernah mengalahkan Uruguay dan Italia pada Piala Dunia 2014.
Meski demikian, Tite menegaskan, ia tidak akan banyak melakukan perubahan. Ia akan tetap memakai strategi yang hampir mirip saat melawan Swiss. Menurut mantan pelatih klub Corinthians ini, mereka sudah menemukan ritme yang tepat ketika menghadapi Swiss. Walaupun hanya bisa mencetak satu gol lewat Philippe Coutinho, Tite merasa timnya sudah punya aliran bola yang bagus dan bisa menciptakan banyak peluang.
Artinya, Tite tetap akan menggunakan susunan pemain yang serupa dengan laga perdana. Dengan skema 4-2-3-1 yang menempatkan trio Neymar, Coutinho, dan Willian di belakang striker Gabriel Jesus, Tite berharap penampilan mereka lebih baik saat menghadapi ”Los Ticos”. Ini juga berarti Neymar dituntut tidak bermain egois seperti pada laga kontra Swiss.
Satu hal yang berbeda adalah pemegang ban kapten berpindah dari Marcelo ke Thiago Silva. ”Ini merupakan laga yang sangat menentukan dan kami wajib tampil lebih baik,” ujar Silva.
Siapa pun kaptennya, Brasil tetap berharap Neymar bisa bermain. Dia sosok sentral yang membuat para pemain lainnya lebih percaya diri. Masalahnya, kebugaran Neymar masih diragukan. Ia dikabarkan kembali cedera, sehingga tidak tampak saat latihan, Selasa (19/6/2018). Namun, ia kembali muncul berlatih keesokan harinya.
Neymar sempat istirahat sekitar dua bulan karena cedera patah tulang telapak kaki menjelang Piala Dunia. Cedera itu dikhawatirkan kambuh lagi ketika Brasil sedang memburu gelar juara dunia yang keenam. ”Ia terus membaik. Proses pemulihan yang cepat juga dilakukan. Memang sebenarnya ia membutuhkan lima laga untuk kembali ke bentuk permainan terbaiknya,” kata Tite.
Namun, keputusan Tite untuk tetap memainkan Neymar juga berisiko. Neymar merupakan salah satu pemain yang paling sering dijadikan lawan sebagai target utama untuk dilumpuhkan. Saat melawan Swiss, ia dilanggar 10 kali, jumlah pelanggaran terbanyak yang diterima seorang pemain dalam satu laga di Piala Dunia sejak 20 tahun terakhir.
Empat tahun lalu merupakan kenangan buruk bagi Neymar dan Brasil. Ketika melawan Kolombia pada perempat final, Neymar juga dilanggar hingga cedera punggung. Meski Brasil menang atas Kolombia dan melaju ke semifinal, tanpa Neymar, Brasil akhirnya dihajar Jerman 1-7.
”Kami bukannya mau mengorbankan Neymar, tetapi Neymar memang sudah fit dan kami sangat butuh kemenangan,” kata Tite.
Perancis lolos
Pada laga Kamis (21/6/2018), Perancis memastikan lolos ke babak 16 besar dengan kemenangan 1-0 atas Peru di Grup C. Kylian Mbappe memecahkan rekor sebagai pencetak gol termuda Perancis di usia 19 tahun 183 hari, melampaui rekor David Trezeguet, 20 tahun 246 hari.
Posisi kedua grup diperebutkan Denmark dan Australia. Denmark dengan 4 poin cukup bermain imbang dengan Perancis untuk lolos ke 16 besar. Adapun Australia wajib menang atas Peru dan berharap Denmark kalah dari Perancis.