BARCELONA, MINGGU – Tim Yamaha mulai membujuk pebalap tim Honda Dani Pedrosa untuk bergabung ke tim satelit Yamaha pada musim 2019. Jasa Pedrosa diperlukan oleh Yamaha untuk mengembangkan motor balap M1 yang dipakai di ajang MotoGP.
Direktur Pelaksana Yamaha Racing lin Jarvis, Minggu (17/6/2018) di Barcelona mengonfirmasi, pabrikan motor itu menyambut Pedrosa dengan tangan terbuka sebagai pebalap tim satelit pada musim 2019. Tim pabrikan Yamaha siap menyediakan sepeda motor M1 dengan mesin yang sesuai spesifikasi 2019 bagi Pedrosa.
“Situasinya Dani adalah sesuatu yang baru terjadi pada dua pekan terakhir. Jika Dani bersedia menjadi pebalap satelit Yamaha, itu akan menjadi hal yang positif dan menyenangkan bagi Yamaha,” kata Jarvis, kepada Crash.
Dua pekan lalu, tim Repsol Honda mengumumkan sudah merekrut Jorge Lorenzo menjadi pebalapnya pada musim 2019. Lorenzo akan menggantikan posisi Pedrosa yang kontraknya berakhir pada 2018 dan tidak diperpanjang lagi.
Sejak itu, nasib Pedrosa menjadi tidak menentu karena belum ada tim yang akan menerimanya. Pedrosa sempat dikabarkan akan pensiun dari balap motor setelah mengatakan dirinya sedang menimbang beberapa pilihan, termasuk berhenti dari dunia balap.
Menurut Jarvis, tim Yamaha sudah berdiskusi sejak tahun lalu untuk merekrut Pedrosa dari tim Honda. Sebagai pebalap senior yang sudah 13 tahun membela tim Honda, Pedrosa dinilai memiliki banyak pengalaman untuk memberi masukkan demi pengembangan sepeda motor dan menyusun setelan yang tepat.
Tim Yamaha merancang sistem yang akan memungkinkan pertukaran data secara langsung, dari sepeda motor yang digunakan Pedrosa dengan yang digunakan Valentino Rossi dan Maverick Vinales. Dengan sistem itu, pengembangan motor M1 bakal lebih cepat dan diharapkan dapat membuat tim Yamaha kembali kompetitif untuk bersaing melawan tim Honda.
Demi mewujudkan hal itu, Vinales dikabarkan sudah beberapa kali berbicara dengan Pedrosa dan membujuknya bergabung dengan tim satelit Yamaha. Tim satelit yang dimaksud adalah tim baru bentukan Petronas, perusahaan minyak Malaysia, yang didukung Yamaha.
Tim Petronas diperkirakan bakal mengambil-alih posisi tim Marc VDS yang musim depan akan keluar dari MotoGP. Alternatif lainnya adalah mengambil-alih posisi tim Aspar, yang sudah berubah nama menjadi tim Angel Nieto.
Jika Petronas jadi mengambil alih posisi tim Marc VDS, Pedrosa bakal bermitra dengan Franco Morbidelli yang sudah membela tim itu pada musim 2018 ini.
“Situasinya belum ada kepastian, tetapi ada kemajuan dalam pembicaraan dan saya optimistis kami akan menemukan solusi yang bagus. Semoga ada kabar positif dalam dua pekan ke depan tentang musim 2019 dan seterusnya,” kata Jarvis.
Prestasi Pedrosa
Pebalap berusia 32 tahun itu merupakan pebalap yang luar biasa saat satu kali menjadi juara dunia kelas 125 cc (sekarang Moto3) dan dua kali menjadi juara dunia kelas 250 cc (sekarang Moto2). Prestasi itu yang membuat Pedrosa langsung direkrut ke tim pabrikan Honda sejak musim 2006.
Namun, di ajang MotoGP, prestasi Pedrosa tidak pernah mencapai puncak tertinggi. Pedrosa tiga kali menjadi runner-up di balap motor kasta tertinggi itu, yaitu pada 2007, 2010, dan 2012.
Sampai musim 2013, Perdrosa hampir selalu menempati posisi tiga besar di akhir musim. Namun, kecelakaan berulang yang membuat dua tulang selangkanya patah membuat prestasinya menurun. Pada musim 2018 ini, Pedrosa terpuruk pada posisi kesebelas.
Pada masa puncak kariernya, Pedrosa dikenal mampu memberi banyak masukan bagi tim Honda untuk pengembangan motor. Setelan yang dimintanya juga sering membuatnya menang dan turut membantu Marc Marquez pada tahun pertamanya di MotoGP. Kemampuan itu yang kini diinginkan tim Yamaha dari Pedrosa.