JAKARTA, KOMPAS Tim nasional Serbia mengawali laga Piala Dunia 2018 di Rusia dengan hasil positif. Mereka berhasil mengandaskan raksasa dari Amerika bagian tengah, Kosta Rika, 1-0 di Samara Arena, Samara, Minggu (17/6/2018) malam.
Gol tunggal Serbia diciptakan kapten sekaligus bek sayap kirinya, Aleksandar Kolarov, melalui tendangan bebas di menit ke-56. Hasil itu menjadi modal besar tim berjuluk ”Elang dari Balkan” itu untuk menjaga asa lolos dari Grup E yang dihuni negara-negara yang memiliki peringkat FIFA lebih tinggi dari mereka, yakni Brasil, Swiss, dan Kosta Rika.
Selama kurang lebih 20 menit awal laga, Serbia dikurung Kosta Rika melalui tiga penyerang cepatnya, yakni Marcos Urena, Bryan Ruiz, dan Johoan Venegas. Namun, setelah itu, Serbia bisa bermain lebih rapi antara menyerang dan bertahan.
Secara keseluruhan, permainan kedua tim imbang. Terbukti penguasaan bola mereka imbang 50 banding 50 persen. Dari statistik serangan, baik Serbia maupun Kosta Rika sama-sama menciptakan tiga kali tendangan ke arah gawang.
Sebagai tim paling tidak diunggulkan di grup, kemenangan itu menjadi modal penting bagi Serbia yang kini berperingkat 34 dunia. Pesaingnya di grup berada jauh di atas, yakni Brasil peringkat kedua dunia, Swiss keenam, dan Kosta Rika ke-23.
”Tim telah bermain dengan pendekatan yang sangat baik, yakni sebagai satu unit yang kompak. Saya selalu tekankan kepada tim harus bermain dengan kompak dalam menyerang dan bertahan,” kata Pelatih Serbia Mladen Krstajic.
Bagi Kosta Rika, kekalahan ini membuat langkah mereka kian berat untuk lolos dari penyisihan grup. ”Kami akan menghadapi dua laga sisa menghadapi tim peringkat kedua dunia (Brasil) dan peringkat keenam dunia (Swiss). Itu laga sulit, tetapi saya bilang kepada anak-anak ini belum berakhir,” tutur Pelatih Kosta Rika Oscar Ramirez.
Pembuktian Kolarov
Selain menciptakan gol penentu, Kolarov memang bermain cemerlang di laga itu. Bek sayap kiri kelahiran Belgrade, Serbia, 10 November 1985 itu disiplin membantu pertahanan dan serangan sepanjang laga.
Gol itu menjadi persembahan ke-11 dalam 77 laga bersama timnas. Penampilan apiknya membuat pemain klub AS Roma itu dinobatkan sebagai Pemain Terbaik pada laga tersebut.
”Tendangan bebas datang pada saat yang sulit. Saya sadar bisa mengubah jalan laga lewat kesempatan itu sehingga saya mengoptimalkannya,” ujarnya dikutip FIFA.com setelah laga.
Kendati usianya sudah lebih dari kepala tiga, Kolarov membuktikan fisiknya masih mampu prima bermain sepanjang laga. Puncak penampilannya tentu saat menciptakan gol itu.
Pemain bek bertinggi 187 sentimeter itu cukup piawai mengeksekusi bola mati. Bersama AS Roma di musim 2017/2018, ia menciptakan dua gol di Liga Italia dari tendangan bebas.
Konsistensi penampilan Kolarov bisa jadi karena motivasi ingin membuktikan bahwa ia pantas menjadi kapten Serbia sejak menggantikan kapten periode 2012-2018, Branislav Ivanovic, per 19 Maret 2018. ”Ketika pelatih menunjuk saya, saya langsung menjawab iya dan siap mengambil tanggung jawab ini,” ujar Kolarov dikutip asroma.com, 19 Maret 2018.
Laga itu juga momen spesial bek sekaligus legenda Serbia, Ivanovićc, yang mencatat rekor penampilan terbanyak di tim senior dengan 104 laga. Ia memecahkan rekor gelandang legendaris Serbia Dejan Stankovic yang bermain 103 laga selama 1998-2013.
Ivanovic memulai debut di tim senior pada 16 Agustus 2016, ketika Serbia kalah 1-3 dari Ceko pada laga persahabatan. Sejak itu, mantan pemain Chelsea itu terus mendapatkan tempat utama di tim Serbia. Ivanovic yang membukukan 13 gol bersama Serbia itu sempat menjabat kapten tim setelah tiga seniornya, Namenja Vidic, Nikola Zigic, dan Stankovic. (REUTERS/DRI)