Robert Lewandowski (29) disebut-sebut sebagai striker terhebat sejagat saat ini. Striker yang mengemas 41 gol dari 48 laga bersama Bayern Muenchen musim lalu itu sangat ditakuti bek-bek lawan di laga-laga internasional. Kaki kanan, kiri, maupun kepalanya sama-sama tajam sehingga ia dikategorikan sebagai striker paling lengkap sejagat.
Ketajaman ujung tombak timnas Polandia itu dibuktikan dengan torehan 16 gol di 10 laga kualifikasi Piala Dunia 2018. Koleksi gol itu tidak mampu dilewati pemain mana pun di dunia ini, termasuk Cristiano Ronaldo (Portugal), Romelu Lukaku (Belgia), dan Edinson Cavani (Uruguay). Sebagai perbandingan, pemain terbaik dunia, Ronaldo, mengemas 15 gol. Adapun Lukaku—yang tengah bersinar bersama Belgia—mencetak 11 gol.
Tak ayal, di Piala Dunia Rusia, Lewandowski digadang-gadang menjadi peraih gelar sepatu emas atau pencetak gol tersubur. Pemilik rekor gol terbanyak sepanjang masa timnas Polandia dengan 52 gol dari 93 penampilan itu akan mewakili spesiesnya yang ”langka”, yaitu striker murni, di Rusia. Selepas pensiunnya Miroslav Klose dari timnas Jerman, pemilik rekor gol terbanyak di Piala Dunia, tidak ada lagi striker tipe klasik yang bisa menjadi top scorer di pentas akbar sepak bola itu.
Dalam satu dekade terakhir ini, barisan pemilik ”Nomor 9” kian tersisihkan dan kalah pamor ketimbang para striker bayangan atau false nine seperti Ronaldo, Lionel Messi (Argentina), dan Neymar Jr (Brasil).
Lewandowski tidak terlalu peduli terhadap urusan gol, apalagi rekor. Ia justru ingin Polandia tidak terlalu bergantung gol padanya. ”Demi kebaikan tim (Polandia), terkadang saya harus berperan sebagai ’keledai’. Saya harus bisa menciptakan peluang (gol) sebanyak mungkin untuk rekan-rekan setim, bukan untuk diri saya sendiri. Ini penting karena lawan-lawan akan lebih terfokus ke saya. Sebagai kapten, saya harus melakukan hal yang terbaik untuk kepentingan tim,” ujar Lewandowski. (AFP/JON)