Kolektivitas dan Kerja Keras Menangkan PS Tira Atas Barito Putra
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
BANTUL, KOMPAS—Kolektivitas dan kerja keras dalam permainan menjadi kunci bagi PS Tira untuk mengalahkan Barito Putra dengan skor akhir 1-0, pada lanjutan Go-Jek Liga 1, di Stadion Sultan Agung, Bantul, Senin (4/6/2018) malam. Kemenangan itu membantu tim berjulukan “The Young Warriors” merangsek enam peringkat ke posisi 10 klasemen sementara.
Gol semata wayang dalam pertandingan itu dihasilkan oleh Penyerang PS Tira Aleksandar Rakic pada menit ke-33. Gol bermula dari akselerasi yang dilakukan pemain asal Serbia ini dari sisi kiri pertahanan Barito Putera. Setelah melewati tiga pemain, ia melesakkan tembakan terukur dengan kaki kirinya ke gawang Dian Agus Prasetya, kiper Barito Putra.
Bola tendangan Rakic sebenarnya meluncur tepat ke arah Dian. Namun, Dian tidak bisa menangkapnya dengan sempurna sehingga bola lepas dari pelukannya dan masuk ke gawang.
Pelatih Sementara PS Tira Miftahuddin menyampaikan, kunci memenangi pertandingan itu adalah hasil kerja keras anak asuhnya yang tak kenal menyerah sepanjang pertandingan. “Kunci utama bisa memenangkan pertandingan ini adalah pemain saya yang mau bekerja keras dan saling mendukung,” ujar Miftahuddin.
Sementara itu, bek sayap PS Tira Abduh Lestaluhu menilai, kemenangan itu didapat atas hasil evaluasi yang dilakukan seluruh anggota tim untuk terus memperbaiki kerja sama tim. Ia senang dengan kemenangan itu karena mampu memotivasi tim untuk melangkah dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya.
“Saya rasa pertandingan ini sangat penting untuk tetap bisa bersaing di Liga 1. Mungkin, kunci sukses kemenangan ini adalah evaluasi yang dilakukan staf pelatih untuk membangun kerja sama tim dan komunikasi yang memang kurang selama ini,” kata Abduh.
Secara keseluruhan, PS Tira tampil lebih rapi daripada Barito Putra. Kolektifitas ditonjolkan dengan permainan bola-bola pendek yang sesekali dikombinasikan dengan bola diagonal ke sisi kiri dan kanan lapangan. Kedua bek sayap PS Tira, Abduh Lestaluhu dan Mahdi Fahri, pun rajin naik turun membantu penyerangan.
Barito Putra bermain tanpa koordinasi yang baik antar lini. Mereka coba membangun serangan-serangan dari sayap dan umpan terobosan menggunakan keunggulan kecepatan dari para pemain depan mereka seperti Rizky Pora, TA Musafri, dan Samsul Arif.
Akan tetapi, keunggulan postur dari bek PS Tira selalu berhasil menggagalkan serangan. Kim Sang In dan Didik Wahyu, bek PS Tira, berulang kali berhasil memotong umpan terobosan yang dikirimkan lini tengah Barito Putra.
Akan tetapi, Barito Putra tidak sepenuhnya bermain buruk. Mereka mulai aktif melakukan serangan justru pada 15 menit terakhir babak kedua. Peluang mereka yang paling matang datang pada menit ke-83 lewat tandukan dari penyerang Bijahi Chalwa yang meluncur di atas mistar.
Jacksen F Tiago, Pelatih Barito Putra, mengakui, para pemainnya tampil tidak maksimal dan kurang bisa menjalankan strategi seperti yang diharapkannya. Namun, ada satu kesalahan yang berakibat kekalahan karena sempat kehilangan fokus dalam pertandingan.
“Babak pertama, kami hanya mengikuti tempo permainan dari PS Tira. Kami kurang bisa merebut bola lalu melakukan serangan. Sementara, pada babak kedua, kami lebih bisa menyerang. Tak ada perubahan strategi, itu hanya karena motivasi pemain yang meningkat,” tuturnya. “Ada satu kesalahan kecil. Kami harus menerima hasil ini. Semoga dalam pertandingan ke depan kami bisa berbenah.”
Adanya tiga pemain yang dipanggil Timnas Indonesia, baik U-19 maupun U-23, tidak menjadi alasan Jacksen terkait performa buruk timnya malam itu. Adapun pemain yang dipanggil Timnas itu adalah kiper Muhammad Riyandi (U-19), bek Hansamu Yama (U-23), dan Gavin Kwan Adsit (U-23).
“Kami punya kualitas pemain yang sama baiknya. Saya justru bangga bisa menyumbangkan pemain kami ke timnas. Kekalahan ini tidak ada hubungannya dengan pemain yang dipanggil ke timnas,” kata Jacksen.
Kekalahan itu mengakibatkan Barito Putra turun dari puncak klasemen sementara. Kini, tim itu berada di posisi ke-2 dengan mengantongi 20 poin dari 12 pertandingan.