Nama Tyson Fury pernah disebut sebagai petinju paling berbahaya di dunia tinju kelas berat. Meski pernah tersandung kasus penganiayaan dan penggunaan obat terlarang, petinju asal Manchester, Inggris, ini masih menyimpan ambisi untuk menjadi legenda sejati.
Mantan juara dunia kelas berat ini mengatakan, ia harus mengalahkan Anthony Joshua dan Deontay Wilder, dua penguasa tinju kelas berat saat ini, agar bisa dikenang sebagai legenda tinju di kelasnya. "Saya harus mengalahkan keduanya dalam waktu tidak lama agar karir saya pulih," kata Fury kepada BBC Sport.
Joshua (28) adalah petinju Inggris yang kini memegang sabuk juara dunia kelas berat versi Asosiasi Tinju Dunia (WBA), Federasi Tinju Internasional (IBF), dan Organsiasi Tinju Dunia (WBO). Adapun Wilder (32) berasal dari Amerika Serikat dan kini menguasai sabuk juara kelas berat Dewan Tinju Dunia (WBC).
Akhir pekan depan, Sabtu (9/6/2015), Fury akan kembali naik ring menghadapi petinju Albania Sefer Seferi di Manchester Arena, Inggris. Ini akan menjadi laga pertama Fury (29), yang dirundung banyak masalah hukum sejak menyatukan gelar IBF, WBA, dan WBO dengan mengalahkan petinju Ukraina Wladimir Klitschko pada November 2015.
Petinju yang dikenal temperamental ini belum pernah kalah selama 25 kali pertarungan. Namanya semakin meroket setelah mengalahkan Klitschko, yang saat itu memiliki rekor mengagumkan 64 kali menang, tiga kali kalah. Dengan pengalaman itu, Fury merasa yakin bisa mengalahkan Joshua juga merebut gelar dari Wilder.
"Apapun yang mereka sajikan di atas ring, saya bisa menyesuaikan diri. Saya rasa mereka akan sulit mendaratkan pukulan ke saya,” kata Fury.
Fury tidak memandang sebelah mata Seferi, lawan tandingnya pekan depan dalam pertarungan tanpa gelar. Catatan karir Seferi "The Real Deal" hampir sama dengan Fury. Ia baru bertarung 23 kali dan berhasil membuat KO lawan 21 kali. Seferi baru kalah satu kali sepanjang pertarungan itu.
Kini Fury siap menapak kembali karirnya setelah izin bertinjunya dicabut oleh Badan Pengawas Tinju Inggris (BBBofC) karena penyalahgunaan obat terlarang. Fury sempat menolak memperpanjang kembali izin bertinjunya setelah kasusnya selesai. Namun, pihak manajemen Fury memutuskan semua sudah berakhir dan akan kembali membawa Fury sebagai legenda.