JAKARTA, KOMPAS -- Taekwondoin putri Indonesia, Mariska Halinda dan Dhean Titania Fazrin merebut dua perunggu pada Kejuaraan Taekwondo Asia 2018, yang berakhir Selasa (29/5/2018) di Ho Chi Minh, Vietnam. Prestasi itu dapatmenjadi pelecut untuk merebut medali emas pada Asian Games 2018.
"Kedua atlet Indonesia perlu belajar mencuri poin pada pertarungan jarak dekat atau saat clinch. Poin bisa diraih dari pukulan pendek atau dorongan yang menjatuhkan lawan. Itu yang dilakukan atlet Korea Selatan," kata Rahmi Kurnia, manajer tim Indonesia, Rabu (30/5/2018) di Jakarta.
Sebelumnya, Indonesia meraih satu emas dan satu perunggu pada kategori poomsae atau jurus. Medali emas diraih Defia Rosmainar pada kategori perseorangan puteri. Adapun, satu perunggu lainnya diraih pada nomor pasangan oleh Defia dan Muhammad Wahyu Abddurahman.
Mariska meraih perunggu pada kelas -53 kilogram putri. Pada perdelapan final, Mariska menang telak atas Layan Jaber dari Palestina dengan skor 14-0. Mariska terlalu tangguh sehingga Jaber menjadi bulan-bulanan.
Mariska kembali tampil agresif dan mengempaskan Latika Bhandari dari India dengan skor 15-10, pada perempat final. Mariska dua kali mendaratkan kakinya di kepala Bhandari.
Namun, langkah Mariska terhenti di semifinal setelah kalah Phannapa Harnsujin dari Thailand dengan skor 17-5. Harnsujin yang jauh lebih berpengalaman mampu mencuri banyak poin saat keduanya sedang clinch atau berangkulan.
Sementara itu, Dhean yang berlaga di kelas -49 kg mengalahkan Bana Daraghmi dari Jordania dengan skor 9-0 pada 16 besar. Pada perempat final, Dhean melibas Charos Kayumova dari Uzbekistan dengan skor 3-0.
Langkah Dhean dihentikan Nahid Kyanichandeh dari Iran dengan skor 7-5 pada semifinal. Kyanichandeh sempat kerepotan menghadapi perlawanan Dhean yang tidak pernah putus asa. Namun akurasi serangan taekwondoin Iran itu membuat Dhean harus menyerah.
“Kedua atlet itu memiliki harapan dapat meraih medali di Asian Games. Kami akan mengevaluasi kelemahan mereka dan akan memperbaikinya dalam dua bulan mendatang,” kata Zulkifli Tanjung, Ketua Harian Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI).