JAKARTA, KOMPAS - Presiden Joko Widodo masih menyoroti minimnya promosi Asian Games ke-18. Kurang dari tiga bulan waktu penyelenggaraan, promosi ajang multicabang itu dinilai belum maksimal.
"Sekali lagi, terkait dengan publikasi, promosi, marketing Asian Games 2018, saya ingin perhatian khusus, karena saya lihat yang sudah bergerak di Jakarta maupun di daerah hanya TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan Polri (Kepolisian RI)," kata Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden di Jakarta, Senin (28/5/2018).
Sorotan Presiden tentang masalah promosi Asian Games beberapa kali disampaikan terbuka di forum-forum formal. Ketika memimpin rapat terbatas membahas persiapan Asian Games di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/4/2018) keluhan serupa disampaikan. Presiden menilai, promosi Asian Games, baik di media lokal maupun media internasional, belum ada pergerakan signifikan.
Beberapa pekan kemudian Presiden semakin rajin mempromosikan Asian Games lewat kegiatan kepresidenan. Kepada tamu-tamu negara, Presiden memberikan boneka maskot Asian Games sebagai cinderamata.
Presiden juga mempromosikan Asian Games lewat pakaian yang dikenakannya, seperti saat Presiden mengenakan jaket berlogo Asian Games 2018 di depan siswa-siswa SMA berprestasi se-Indonesia di Istana Bogor, Jakarta, Kamis (3/5/2018) pagi.
Adapun promosi Asian Games yang dibuat Polri dan TNI terlihat di sejumlah tempat publik, salah satunya di kawasan Monumen Nasional, Jakarta. Begitu pun di sejumlah kanal Youtube, terdapat iklan-iklan layanan Asian Games dibuat Polri dan TNI, di antaranya di tautan https://www.youtube.com/watch?v=g7-rc1jUEd0 dan https://www.youtube.com/watch?v=dLp-jWunlnM.
Tidak hanya soal promosi, Presiden juga mengingatkan bahwa waktu penyelenggaraan Asian Games sudah sangat dekat. Karena itu, semua persiapan harus dapat dipastikan berjalan sesuai dengan rencana. Pada rapat itu, Presiden meminta agar seluruh persiapan dilaporkan secara singkat. “Saya ingin memastikan persiapan infrastruktur pembangunan arena, non arena, persiapan pembukaan, penutupan, hingga prestasi atlet kita. Secara singkat saya ingin ada penjelasan,” kata Presiden.
Hadir dalam rapat, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Komite Penyelenggaraan Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir, Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, Gubernur DKI Anies Baswedan, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, dan sejumlah menteri Kabinet Kerja.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengakui promosi merupakan elemen penting suksesnya penyelenggaraan Asian Games 2018. Promosi dibutuhkan untuk meningkatkan ikatan dengan masyarakat di luar Jakarta, Palembang, dan Jawa Barat. Idealnya, masyarakat merasakan demam Asian Games sebelum penyelenggaraan. Terkait hal ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyiapkan semacam kuis yang disosialisasikan ke seluruh daerah di Indonesia dengan materi Asian Games. “Pemenangnya, nanti kami biayai agar dapat menyaksikan laga Asian Games, dan banyak contoh-contoh lainnya,” kata Rudiantara.
Keamanan
Salah satu hal yang juga menjadi perhatian Presiden saat ini adalah masalah keamanan. Secara khusus Presiden meminta laporan persiapan pengamanan selama penyelenggaraan Asian Games. Presiden menginginkan agar negara-negara peserta Asian Games aman selama di Indonesia. Kepada mereka, Presiden minta ada penjelasan bahwa kondisi keamanan saat ini dapat kondusif dan terkendali.
Terkait keamanan, Ketua Komite Penyelenggaraan (Inasgoc) Asian Games 2018 Erick Thohir telah berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI untuk menyiapkan hal itu. Inasgoc juga telah menjalin kerjasama dengan pihak-pihak lain menyangkut keamanan yang tidak bisa dijelaskan dengan terbuka. Secara detail terkait strategi pengamanan, kewenangan itu ada di TNI dan Polri.
Hal serupa disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Suhardi Alius membenarkan adanya koordinasi dengan Inasgoc. Koordinasi mengenai hal itu telah dibicarakan di Kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) di Jakarta. “Secara detail silahkan tanya ke sana (Kantor Kemenko PMK),” kata Suhardi.