Miller-Uibo dan Semenya Berjaya di Prefontaine Classic
Oleh
Korano Nicolash LMS
·2 menit baca
EUGENE, SABTU - Shaunae Miller-Uibo, sprinter pemegang medali emas 400 meter Olimpiade Rio de Janeiro 2016 Rio, berjaya di di nomor andalannya tersebut pada hari terakhir kejuaraan Prefontaine Classic di Eugene, Oregon, Amerika Serikat, Minggu (27/5) pagi WIB.
Beberapa pekan terakhir, Miller-Uibo lebih banyak berlomba pada nomor 100 m dan 200 m. Namun, di Prefontaine Classic yang menjadi seri ke-3 Liga Berlian IAAF 2018 ini, Miller-Uibo (24) turun pada nomor 400 meter.
Selepas start, juara dunia 2017 Phyllis Francis (26) sempat memimpin. Namun, memasuki tikungan terakhir Miller-Uibo memanfatkan langkahnya panjang. Dia menambah kecepatan untuk kemudian menyusul dan meninggalkan lawan-lawannya.
Sprinter asal Bahama ini mencapai finis dengan waktu 49,52 detik, yang menjadi catatan waktu terbaik musim ini. Waktu ini menjadi catatan waktu terbaik dunia tahun ini. Namun, perolehan itu belum melewati catatan waktuterbaik Miller-Uibo di nomor 400 m yakni 49,44 detik.
"Saya benar-benar merasa kuat pada musim ini. Saya juga merasa perlombaan ini sangat luar biasa,” tutur Miller-Uibo kepada kepada wartawan seperti dilaporkan laman iaaf.org.
Medali perak dan perunggu diraih dua atlet tuan rumah diraih. Francis meraih perak dengan waktu 50,81 detik, sedangkan Shakima Wimbley (23), rekannya di tim estafet AS, menempati urutan ketiga dengan waktu 50,84 detik.
Afrika Selatan
Sementara itu, pelari jarak menengah andalan Afrika Selatan Caster Semenya juga mencatat rekor terbaik musim ini saat memenangi nomor spesialisnya, 800 meter, dengan waktu 1 menit 56,66 detik. "Ini lomba yang luar biasa. Saya melihat kecepatannya (pada putaran pertama) 57 detik dan saya mencoba mempertahankannya,” tutur Semenya usai berlomba.
Pelari berusia 27 tahun ini menyelesaikan 400 m pertama dengan waktu 57,9 detik. Dia lalu menambah laju larinya dan mencatat 57,25 detik pada putaran kedua.
Ajee Wilson (AS) menjadi runner-up setelah mencatat waktu 1 menit 56,86 detik. Diikuti Francine Niyonsaba (Burundi) pada urutan ketiga dengan waktu 1 menit 56,88 detik.
Dari nomor 100 meter putri yang berlangsung sebelumnya, sprinter Pantai Gading Maria-Josee Ta Lou, akhirnya mampu meraih medali emas. Ta Lou (29) menjadi juara setelah mampu mencatat waktu 10,88 detik. Pada hal sebelumnya ia sempat tertinggal dari rekan senegaranya, Muriella Ahoure.
Ahoure (30) akhirnya finis di urutan kedua dengan 10,90 detik. Adapun peraih medali emas 100 m Olimpiade Rio 2016 Elaine Thompson (Jamaika) harus puas di posisi ke tiga setelah mencapai garis finis dengan waktu 10,98 detik.