Sedikitnya akan ada 9 dari 30 tim yang bertarung di liga bola basket terakhir di dunia, NBA, yang bakal melakukan penggantian pelatihnya seusai babak reguler dan pada pengujung babak play off NBA 2018.
Kesembilan tim yang bakal mengganti pelatihnya tersebut, menurut sumber espn.com, adalah Atlanta Hawks, Charlotte Hornets, Detroit Pistons, Memphis Grizzlies, Milwaukee Bucks, New York Knicks, Orlando Magic, Phoenix Suns, dan Toronto Raptors.
Empat di antara para pelatih yang akan diganti itu adalah:
1. Mike Budenholzer, pelatih yang membawa Atlanta Hawks untuk menjadi pemimpin Wilayah Timur pada musim 2015, telah sepakat untuk mengakhiri tugasnya di Atlanta Hawks setelah mengemas rekor menang-kalah 213-197 sejak menangani Hawks pada 2013 hingga menyerahkan jabatannya pada 11 Mei lalu.
Lloyd Pierce, Asisten Pelatih Philadelphia 76ers, yang melanjutkannya dan langsung menggantikan posisi Budenholzer, Pelatih Terbaik 2015.
2. Charlotte Hornets sudah menyelesaikan negosiasinya dengan Asisten Pelatih San Antonio Spurs James Borrego untuk menggantikan posisi Steve Clifford yang sudah membawa Hornets dengan menang-kalah 196-214 sejak menangani tim milik Michael Jordan ini pada musim 2013.
Borrego sudah memiliki pengalaman panjang di pentas NBA karena sebelumnya juga sudah menangani New Orleans Pelicans dan Orlando Magic, juga sebagai asisten sejak 2003.
3. Stand van Gundy, menurut sumber espn.com, juga dikabarkan telah berjumpa dengan manajemen Detroit Pistons menyusul hasil dua musim berturut-turut dirinya tidak mampu membawa Pistons ke babak play off.
Dengan begitu, Pistons sudah tidak mampu lolos ke babak play off sebanyak delapan kali dari sepuluh musim terakhirnya. Itu sebabnya, manajemen Detroit Pistons sudah mengumumkan untuk tidak menggunakan Van Gundy pada musim berikutnya.
Selama menangani Detroit Pistons sejak musim 2014, Van Gundy hanya mampu membawa Pistons mencatat rekor menang-kalah 152-176.
4. Dwane Casey menjadi pelatih yang paling menyedihkan nasibnya. Selang dua hari setelah Toronto Raptors dikalahkan 0-4 oleh Cleveland Cavaliers, manajemen Toronto Raptors pun langsung memecat dirinya.
Sebenarnya, di tangan Casey, yang sudah menangani Raptors sejak 2011, tim asuhannya itu mampu mencatat rekor memang-kalah yang tidak buruk. Hanya mengalami 238 kali kalah dan mampu menang 320 kali.
Yang menyakitkan bagi pendukung atau pengurus Raptors, DeMar DeRozan dan kawan-kawan harus kalah dua kali berturut-turut di babak play off dari Cavaliers. Kekalahan itu pun terjadi secara berturut-turut di babak semifinal play off Wilayah Timur, dengan hasil yang sama dalam dua musim berturut-turut, 0-4. Tentu hal ini memperlihatkan tidak adanya kemajuan dalam pembinaan.
Oleh karena itu, manajemen Toronto Raptors pun memecat Casey. Namun, memang, masih belum ada pilihan siapa yang akan mengisi posisi pelatih kepala yang kosong saat ini.