Luar Biasa, Orang Ini Mencatat Rekor 22 Kali Menaklukkan Everest
Oleh
Prasetyo Eko Prihananto
·3 menit baca
Mencapai puncak Gunung Everest sekali saja sudah sebuah pencapaian luar biasa seumur hidup. Bagaimana rasanya mencapai puncak tertinggi di dunia itu sampai sampai 22 kali?
Seorang sherpa telah mencatatkan rekor luar biasa tersebut, menaklukkan puncak Everest sebanyak 22 kali. Kami Rita Sherpa (48), seorang pemandu profesional, menjejakkan kaki di puncak Everest setinggi 8.848 meter ke-22 kalinya, Rabu (16/5/2018).
Kami Rita mencapai puncak Everest terakhirnya itu bersama lima sherpa yang mendampingi tujuh klien dalam pendakian dari wilayah Nepal, demikian dikatakan Mingma Sherpa dari Seven Summit Treks, yang mengorganisasi ekspedisi tersebut. Menjadi pemandu Everest selama lebih daru dua dekade, Kami Rita memecahkan rekor sebelumnya sebanyak 21 kali mencapai puncak, yang dipegang oleh dua orang lain, yang semuanya sherpa.
Kedua orang itu adalah Apa Sherpa (58), telah pensiun sebagai pemandu pada 2011 dan pindah ke Utah, AS. Sedangkan satu lagi adalah Phurba Tashi (47), pensiun sebagai pemandu puncak tinggi pada 2013 namun masih bekerja di base camp Everest untuk mempersiapkan pendakian.
Kami Rita pertama kali mencapai puncak Everest pada 1994 ketika bekerja untuk ekspedisi komersial. "Saya memulai mendaki tidak untuk memecahkan rekor," katanya kepada AFP sebelum memulai pendakian. "Ini tidak untuk kompetisi."
Sebelum melakukan pendakian, Kami Rita mengatakan setidaknya ingin mencapai puncak yang di Nepal dikenal sebagai Sagarmāthā sebanyak 25 kali. Mendaki gunung sudah mendarah daging di keluarganya.
Ayahnya adalah salah satu pemandu profesional pertama setelah Nepal membuka diri untuk pendaki asing pada 1950-an. Saudaranya mencapai puncak Everest sebanyak 17 kali. Hampir semua laki-laki di keluarganya setidaknya mencapai puncak satu kali.
Selain puncak Everest, Kami Rita juga sudah mendaki sejumlah puncak tertinggi dunia lainnya, termasuk K-2, Cho-Oyu, Manaslu, dan Lhotse. Selama musim gugur, ia menjadi pemandu bagi pendaki untuk puncak-puncak yang lebih rendah di Nepal.
Selain Kami Rita, seorang sherpa lain juga memecahkan rekor, yakni Lhakpa Sherpa, yang menjadi perempuan terbanyak mencapai puncak Everest, sebanyak sembilan kali. Lhakpa mendaki lewat jalur utara, yakni rute wilayah Tibet, demikian dikatakan saudaranya, Mingma Gelu Sherpa.
Lhakpa (44), bekerja di sebuah supermarket di Connecticut, AS. Ia kembali ke negara asalnya, Nepal, untuk memecahkan rekor sebelumnya atas namanya sendiri. Rekor terbanyak kedua perempuan yang memuncaki Everest dipegang pendaki AS, Melissa Sue Arnot, yang mencapai puncak Everest sebanyak enam kali.
Seorang putri dari penggembala yak, Lhakpa bekerja sebagai porter dan pembantu di dapur dalam ekspedisi, sebelum menjadi pendaki. Ia pindah ke AS 16 tahun lalu dan berencana terus mendaki sambil bekerja di supermarket.
"Saya akan terus mendorong perempuan Nepal untuk mendaki," kata Lhakpa.
Sejumlah rekor dicatatkan dalam musim pendakian Everest kali ini. Sebelum dua rekor itu, seorang pendaki Australia, Steve Plain, menjadi orang tercepat melakukan Seven Summits, yakni mendaki puncak tertinggi di tujuh benua.
Ia memuncaki tujuh puncak tertinggi dalam rentang waktu 177 hari, sembilan hari lebih cepat dari rekor sebelumnya, setelah mencapai puncak Everest, Senin (14/5). Ratusan pendaki berusaha mencapai puncak Everest memanfaatkan cuaca bagus pada bulan Mei.
Meski demikian, gunung itu tetap sangat berbahaya. Seorang pemandu sherpa hilang di sisi selatan Everest sejak Senin, demikian dikatakan Mingma Sherpa. "Mereka berusaha mencarinya," katanya.
Dari sisi Tibet, satu tim harus membatalkan niatnya hanya beberapa saat sebelum mencapai puncak setelah sistem botol oksigen mereka gagal berfungsi. "Sejumlah tim memakai alat yang sama, mengalami hal sama, kegagalan sistem oksigen. Namun tidak dilaporkan ada yang terluka," demikian Alpenglow Expeditions, dalam pernyataannya.
Pendaki menggunakan oksigen tambahan untuk mencegah penyakit ketinggian. Udara di puncak Everest mengandung kurang dari sepertiga kandungan oksigen di ketinggian permukaan laut. (AP/AFP/REUTERS)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.