Mesir Kembali dari Pengasingan
Piala Dunia 1990 akan selalu diingat sebagai salah satu turnamen terbaik sepanjang masa Laga di 12 kota di Italia itu penuh dengan drama pemain-pemain bertalenta mengagumkan seperti Roberto Dibaggio Juergen Klinsmann dan Paul Gascoigne Namun tidak ada yang mengingat timnas Mesir menahan imban
Para pemain tim nasional Mesir saling menyemangati sebelum pertandingan persahabatan internasional melawan Yunani di Stadion Letzigrund, Zurich, Swiss, 27 Maret 2018. Setelah 28 tahun absen, Mesir kembali lolos ke putaran final Piala Dunia tahun ini. Mereka menempati Grup A bersama Arab Saudi, Uruguay, dan tuan rumah Rusia.
Piala Dunia 1990 akan selalu diingat sebagai salah satu turnamen terbaik sepanjang masa. Laga di 12 kota di Italia itu penuh dengan drama, pemain-pemain bertalenta mengagumkan, seperti Roberto Dibaggio, Juergen Klinsmann, dan Paul Gascoigne. Namun, tidak ada yang mengingat timnas Mesir menahan imbang Belanda yang bertaburkan bintang, hingga Mohamed Salah memastikan skuad berjuluk ”Firaun” itu melangkah ke putaran final Piala Dunia 2018.
Mesir menghilang dari gemerlap panggung sepak bola terakbar itu selama 28 tahun. Negeri itu lebih dikenal karena masalah ekonomi dan politik sejak revolusi 2011. Tahun ini, sepak bola Mesir kembali ke panggung dunia bersama bintang muda yang menjadi idola dunia, Mohamed Salah (25). Pemain Liverpool itu menjadi sorotan utama di skuad asuhan pelatih berdarah Argentina, Hector Raul Cuper.


