MADRID, RABU Novak Djokovic terancam kehilangan status petenis unggulan pada turnamen Grand Slam untuk pertama kalinya dalam 12 tahun. Penampilannya pada 2018 tak juga membaik setelah didera cedera siku pada paruh kedua 2017.
Saat ini, petenis Serbia yang biasa disapa Nole itu berada di peringkat ke-12 dunia. Namun, setelah tersingkir pada babak ketiga turnamen ATP Masters 1000 Madrid, posisi tersebut kemungkinan akan turun ke urutan ke-18 pada pekan depan.
Seperti dijelaskan dalam www.tennismash.com, jika pada pekan depan tidak bisa mempertahankan 600 poin yang didapat saat tampil di final Roma Masters 2017, petenis Serbia itu akan terlempar dari posisi 30 besar dunia. Adapun untuk mengamankan status unggulan di arena Grand Slam, seorang petenis harus berada di peringkat 32 besar dunia.
Penetapan status unggulan untuk Grand Slam terdekat, yaitu Perancis Terbuka, 28 Mei-10 Juni, akan dibuat berdasarkan peringkat setelah Roma Masters, 13-20 Mei. Setelah itu, Wimbledon akan berlangsung pada 2-15 Juli.
Jika Djokovic akhirnya terlempar dari 32 besar dunia, untuk pertama kali dia tidak akan menjadi unggulan dalam Grand Slam sejak Wimbledon 2006. Ketika itu, Djokovic yang masih berusia 19 tahun menempati peringkat ke-39 dunia.
Tekanan kepada petenis berusia 30 tahun itu semakin besar karena dia masih kesulitan untuk kembali pada penampilan terbaiknya. Di Madrid, dia dikalahkan petenis Inggris, Kyle Edmund, pada babak ketiga. Dalam pertandingan yang berlangsung pada Rabu (9/5/2018) tengah malam waktu Indonesia, Djokovic kalah 3-6, 6-2, 3-6.
Dari enam turnamen yang telah diikuti, hanya pada Australia Terbuka, Januari, Djokovic bisa mencapai babak keempat. Pada turnamen lain, dia kalah pada babak kedua dan ketiga.
”Tentu saja saya kecewa karena kalah, tetapi saya senang karena level permainan saya telah meningkat. Ada hal positif yang bisa saya ambil dari turnamen ini,” kata Djokovic.
Dia juga menyatakan terus memotivasi diri sendiri setelah mendapat rentetan hasil buruk sejak awal musim 2018. ”Saya selalu mengingatkan diri sendiri bahwa saya juga pernah mendapat banyak kesuksesan. Itu karena saya mencintai tenis dan saya akan terus mencintai olahraga ini,” ujarnya.
Djokovic telah 12 kali menjuarai Grand Slam sejak menjadi yang terbaik dalam Australia Terbuka 2008. Namun, untuk pertama kali sejak 2009, dia gagal tampil dalam final turnamen tenis berlevel tertinggi tersebut pada 2017. Perancis Terbuka 2016 menjadi Grand Slam terakhir yang dijuarainya.
Sementara Edmund meneruskan hasil positifnya di Madrid dengan melaju ke perempat final. Kemenangan, 6-3, 6-3, atas David Goffin, Kamis kemarin, mengantarkan petenis berperingkat ke-23 dunia itu ke perempat final ATP Masters 1000 untuk pertama kalinya.
Di bagian putri, juara dalam dua tahun terakhir, Simona Halep, tersingkir pada perempat final. Petenis nomor satu dunia itu harus mengakui keunggulan Karolina Pliskova, 4-6, 3-6, yang pekan lalu menjuarai turnamen WTA Premier Stuttgart. (ap/iya)