Meski Kecil, Kontingen NTB dan NTT Berprestasi Maksimal
Oleh
Korano Nicolash LMS
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Sedikitnya ada dua kontingen yang tidak terlalu banyak mengirimkan atlet terbaiknya ke Kejuaraan Nasional Atletik U-18, U-20 dan Senior 2018 yang berlangsung sejak Senin (7/5) hingga Sabtu (12/5) ini, di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Kedua kontingen tersebut adalah Nusa Tenggara Barat atau NTB yang mengirimkan 13 atlet terbaiknya, serta tetangganya Kontingen Nusa Tenggara Timur atau NTT yang hanya menurunkan 6 atlet terbaiknya.
Tetapi hingga hingga hari ke-4 GBK Kejuaraan Nasional Atletik U-18, U-20 dan Senior 2018, Kamis (10/5) kemarin, Kontingen NTB sudah meraih tiga medali emas.
"Tambahan satu medali emas yang kami peroleh hari ini, diraih Rohani, atlet lompat jauh kami yang baru beberapa bulan ini berlatih," tutur Arya Yuniawan, pelatih atletik NTB kepada Kompas, usai upacara penghormatan pemenang, Kamis (10/5) malam.
Menurut Arya, Rohani yang baru berusia 22 tahun sebenarnya merupakan atlet yang spesialis di nomor lari gawang 100 meter. "Itu sebabnya, dia baru beberapa bulan terakhir ini berlatih nomor lompat jauhnya."
Dan baiknya, tambah Arya, "Baru pertama kali mengikuti Kejuarnas pada nomor lompat jauh ini, ternyata Rohani sudah mampu melakukan lompatan sejauh 5,72 meter untuk keluar sebagai juara."
Ya, lanjut Arya, "Memang masih terpaut sekitar hampir 1 meter dengan rekor nasional senior-nya, Maria Natalia Londa, yang sudah mencapai 6,70 meter yang diciptakan di SEA Games Singapura 16 Juni 2015 lalu."
Itu sebabnya, tambah Arya, "Masih ada peluang bagi Rohani untuk bisa berkembang lebih baik. Usinya lebih muda 5 tahun dari Maria yang memang selain memiliki keunggulan pengalaman juga memiliki kecepatan yang lebih baik dari Rohani."
Itu sebabnya, "Kalau memang Rohani ingin lebih maju, ya tinggal melakukan latihan kecepatan yang lebih banyak porsinya. Karena kalau untuk teknik lompatannya sendiri tinggal mengikuti kalau kecepatannya sudah bisa maksimal."
Rohani sendiri kepada Kompas mengaku kalau salah satu atlet lompat jauh yang menjadi idolanya yakni Maria Londa yang juga pemegang medali emas Asian Games 2014 Incheon.
"Ya saya akan berlatih keras. Supaya suatu saat saya bisa memecahkan rekor senior saya," harap Rohani yang mengalahkan Fatmawati dari Jambi yang meraih medali perak dengan lompat 5,43 meter. Serta Fitri Anisa dari Kepulauan Bangka-Belitung yang meraih medali perunggu setelah mencatat lompatan sejauh 5,41 meter.
Dengan tambahan satu medali emas dari Rohani, hingga hari ke-4, Kontingen NTB kini sudah mengantongi 3 medali emas, 3 medali perak serta 4 medali perunggu.
Duan medali emas lainnya yakni dari nomor 400 meter gawang putra senior atas nama Andrian dengan waktu 52,19 detik. Serta satu medali emas lainnya diperembahkan I DW Ayu Ita dari nomor tolak peluru senior putri dengan tolakkan sejauh 13,00 meter.
Kontingen yang tidak kalah bersinarnya yakni Kontingen NTT. "Kami hanya mengirimkan 6 atlet saja. Tetapi hingga hari ini kami sudah bisa meraih 3 medali emas, 3 medali perak serta 6 medali perunggu," tutur Oliva Sadi, mantan atlet lari jarak jauh yang kini menjadi pelatih NTT.
Hari ini, jelas Oliva, "Atlet kami hanya dapat tambahan satu medali perunggu saja dari Akbar yang turun di nomor 3.000 meter halang rintang putra yang mencapai finis dengan waktu 10 menit, 14,57 detik.
Akbar kalah dari Rahmad Setia Budi dari Jawa Timur yang berhak memperoleh medali emas 3.000 meter halang rintang setelah mencapai finis dengan waktu 9 menit 37,16 detik. Diikuti Diki Chandra dari Kepulauan Bangka-Belitung yang meraih medali perak setelah mencatat waktu 9 menit 56,80 detik.
Sebenarnya kalau Pengurus Daerah PASI NTT memiliki dana yang cukup, pengurus ingin mengirim lebih dari 6 atlet. Bahkan dengan 6 atlet saja, tambahnya, "Kami sudah harus kembali Sabtu (12/5) pagi. Ya itu karena tidak lain karena kekurangan dana," ungkap Oliva.
Sedangkan ke-3 medali emas sebelumnya diraih Matheus Wuli dari nomor 5.000 meter junior atau U-20 dengan catatan waktu 16 menit 14,76 detik. Diikuti Marselina Tapu Apu yang meraih medali emasnya dari nomor 400 meter U-20. Setelah mencatat waktu 58,49 detik.
NTT bahkan mampu memborong semua medali pada nomor 5.000 meter putri untuk kategori junior. Setelah Delfita L Bakun meraih emas dengan catatan waktu 18 menit 53,52 detik. Disusul Nofriana Taunus di urutan ke dua dengan waktu 18 menit dan 57,88 detik serta Elviana Atimeta meraih medali perunggu dengan catatan waktu 19 menit dan 22,46 detik.
Jumat (11/5) pagi hingga sore nanti kembali akan dilaksanakan hari ke-5 yang akan mempertandngkan antara lain nomor 1500 meter, lagi gawang 110 meter, lari gawang 100 meter, lontar martil, serta estafet 4 x 400 meter.