LONDON, KAMIS — Sam Allardyce, mantan pelatih timnas Inggris yang kini menangani Everton, pernah berkata, jangan sekali pun meremehkan tim-tim terancam degradasi di Liga Inggris. Insting ”bertahan hidup” membuat tim-tim ini berevolusi, menjadi lebih kuat, pada saat-saat genting.
”Anda bermain untuk piala, sementara kami bertarung agar bisa terus hidup,” ungkap Allardyce suatu ketika menggambarkan betapa hebatnya kekuatan motivasi tim-tim ”sekarat” alias terancam degradasi di Liga Premier Inggris.
Perkataan Allardyce, yang disebut-sebut sebagai manajer spesialis ”survival” di Liga Premier Inggris, itu relevan menggambarkan fenomena kebangkitan tim-tim penghuni dasar klasemen menjelang tutup musim. Huddersfield Town, tim promosi yang kerap diremehkan lawan-lawannya, membuat tuan rumah Chelsea patah hati dalam laga Kamis (10/5/2018) dini hari WIB.
Huddersfield menghentikan tren kemenangan ”The Blues”, tim yang tengah bernafsu mengejar peringkat keempat sekaligus tiket ke Liga Champions musim depan. Sebelum laga ini, asa Chelsea finish di peringkat empat besar di Liga Inggris membubung tinggi menyusul raihan empat kemenangan beruntun, termasuk atas Liverpool.
Namun, ambisi itu ”menguap” seketika saat menjamu Huddersfield di Stadion Stamford Bridge. Akibat hasil imbang itu, Chelsea masih tertahan di peringkat kelima dengan koleksi 70 poin dari 37 laga. Hanya keajaiban yang bisa membuat Chelsea naik ke peringkat keempat dan menyalip Liverpool, tim peringkat keempat yang kini mengemas 72 poin dari 37 laga.
Keajaiban itu adalah kemenangan tandang atas Newcastle United dan kekalahan tim peringkat keempat saat ini, Liverpool, dari Brighton & Hove Albion di pekan pamungkas Liga Inggris, Minggu (13/5/2018) mendatang. Liverpool bakal tampil habis-habisan saat menjamu Brighton di Stadion Anfield guna menyegel tiket ke Liga Champions musim depan.
Manajer Chelsea Antonio Conte pun mengakui, peluang timnya finis keempat sangat tipis. ”Kami membuang begitu banyak poin musim ini. Kami harus menerima kenyataan ada di peringkat kelima,” kata manajer yang hampir pasti dipecat akhir musim ini itu.
Sebaliknya, raihan satu poin itu disambut pekik kegembiraan para pemain, staf, dan suporter Huddersfield. Tim yang tampil spartan saat menghadapi Chelsea itu kini dipastikan terhindar dari zona degradasi. Tambahan satu poin di Stamford Bridge membuat mereka tidak lagi mungkin dikejar tiga tim di peringkat terbuncit, yaitu Swansea, West Bromwich Albion, dan Stoke City.
Bertahan di Liga Premier Inggris menjadi pencapaian besar bagi Huddersfield. Tim di kota kecil Inggris itu sebelumnya sempat diprediksi bakal terdegradasi. Kamar ganti tim tamu di Stamford Bridge pun mendadak berganti menjadi tempat pesta, lengkap dengan bir-bir dan teriakan kegembiraan. ”Kami berhasil melakukannya. Saya bangga dengan para pemain,” ujar Manajer Hudderfield David Wagner.
Tidak hanya itu, demi merayakan kesuksesan yang terasa seperti menjadi juara itu, para pemain Huddersfield rela membatalkan kepulangannya dengan pesawat. Mereka lebih memilih pulang ke kota asalnya dengan bus agar bisa lebih lama merasakan kebersamaan dan keceriaan. ”Kami masih punya waktu panjang, 48 jam, untuk menikmati momen ini,” ujar Wagner kemudian.(AFP/Reuters)