PALEMBANG, KOMPAS - Dewan Olimpiade Asia atau OCA memberikan rekomendasi pengembangan sistem sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dan tempat tinggal atlet untuk Asian Games 2018. Rekomendasi itu membuat pengelola Kompleks Olahraga Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, harus kembali membenahi ruangan yang sudah disiapkan.
Perwakilan OCA dalam kunjungannya ke Palembang, Selasa (8/5/2018), memeriksa Gedung Sport Science yang merupakan wisma atlet zona I yang dibangun pada masa SEA Games 2011. Setelah itu, mereka mengunjungi wisma atlet zona II, yakni rusunawa yang memiliki lima menara dan juga beberapa arena olahraga, seperti sepak takraw, skateboard, sepatu roda, dan boling.
Ketua panitia kesehatan dari OCA, M Jegathesan, menyoroti penempatan ruang kesehatan di wisma atlet yang dinilai kurang tepat. Pihaknya menilai, fasilitas kesehatan masih terpusat di satu area. Hal ini dikhawatirkan dapat mengganggu privasi atlet. ”Lawan pun dapat dengan mudah memetakan kekuatan dari melihat atlet yang cedera,” ujarnya.
Untuk itu, Jegathesan menyarankan agar ruangan layanan kesehatan disesuaikan dengan blok setiap kontingen peserta, bukan terpusat. Misalnya, panitia menempatkan pemain China di salah satu blok, di sana harus ada satu ruangan untuk kontingen China menjalani pemeriksaan kesehatan. Setidaknya, setiap 50 kamar yang ditempati kontingen negara tertentu, tersedia satu ruang kesehatan.
Direktur Utama Kompleks Olahraga Jakabaring Bambang Supriyanto mengatakan, dengan rekomendasi penempatan ruang kesehatan dari OCA itu, pihaknya harus mengubah total skema penempatan atlet. Awalnya, pengelola berencana menempatkan atlet berdasarkan cabang olahraga. Dengan rekomendasi itu, penempatan atlet menjadi berdasarkan kontingen. (RAM)