LONDON, SELASAPara pemain Arsenal bakal tampil lebih ngotot saat menjamu Atletico Madrid di laga pertama semifinal Liga Europa, Jumat (27/4/2018) dini hari WIB di London. Mereka ingin meraih trofi Liga Europa sebagai ”salvo” atau penghormatan terakhir bagi manajernya, Arsene Wenger.
Atmosfer di sekitar ”The Gunners” membaik sepekan terakhir ini. Para pemain kembali terlihat gigih di lapangan. Setali tiga
uang, barisan suporter fanatiknya kembali bersatu dan memenuhi Stadion Emirates, markas mereka.
Perubahan drastis itu terlihat di laga Arsenal kontra West Ham United, Minggu lalu. Emirates, yang musim ini kerap terlihat lengang, kembali ramai dan semarak oleh dukungan fans. Di laga itu, Arsenal bermain garang dan menyikat West Ham, 4-1.
Perubahan itu terjadi semenjak Wenger mengumumkan akan pensiun sebagai manajer Arsenal di akhir musim ini. ”Kami bertekad memberikan (hadiah) perpisahan terbaik untuknya mengingat kami juga ikut bertanggung jawab atas situasi ini,” tutur bek Arsenal, Per Mertesacker.
Wenger mengungkapkan bahwa keputusannya mundur adalah untuk menyatukan fans Arsenal di seluruh dunia. Bukan rahasia jika fans klub itu tengah terbelah beberapa tahun terakhir ini. Ada yang berteriak menuntut Wenger mundur, sebagian menganggap ”Sang Profesor” masih pantas di Arsenal. ”Saya bukannya lelah. Namun, hati saya sangat terluka melihat fans tidak bersatu. Ini jelas bukan gambaran yang selama ini saya ketahui,” ujarnya.
Kini, para pemain dan barisan fans fanatik Arsenal merapatkan barisan guna memberikan penghormatan yang pantas bagi Wenger. Stadion Emirates pun bakal sesak saat mereka menjamu Atletico. Mereka sadar, laga itu bisa saja jadi penampilan terakhir Wenger di kompetisi Eropa.
Namun, skenario terburuk itu ingin dilawan The Gunners. Mereka ingin membawa Wenger ke Lyon, kota lokasi final Liga Europa. Kebetulan pula, Lyon ada di negara asal Wenger, Perancis.
Demi mimpi indah dan trofi Eropa pertama Wenger itu,
The Gunners wajib tampil luar biasa pada laga Jumat. Mereka wajib menang sebagai modal menatap laga kedua di Madrid, awal Mei.
”Keputusan Wenger mundur dan momennya akan membangkitkan semangat setiap pemain untuk memenangi turnamen itu. Emirates pun akan meriah,” tulis Frank Lampard, mantan gelandang Chelsea, dalam kolomnya di Evening Standard.
Meskipun demikian, Lampard menilai, motivasi tinggi para pemain dan dukungan suporter tidak akan cukup untuk menyingkirkan Atletico, tim kaya pengalaman di Eropa. Atletico sempat jadi langganan final Liga Champions pada 2014 dan 2016.
”Ini Atletico Madrid, salah satu tim terkuat di Eropa. Beberapa tahun terakhir, kita sering melihat Arsenal kandas ketika bertemu tim-tim besar Eropa. Untuk itu, mereka harus meminimalkan kesalahan dan bertahan sebagai satu kesatuan, hal yang tidak pernah terlihat di tim itu akhir-akhir ini,” tulis Lampard.
Meskipun sulit menaklukkan tim solid seperti Atletico, Arsenal bisa memanfaatkan kondisi lawan yang kurang ideal. Atletico terancam tidak diperkuat dua pemain pilarnya, yaitu striker Diego Costa dan bek Juanfran yang didera cedera hamstring.
Absennya Juanfran memaksa Pelatih Atletico Diego Simeone menyiapkan strategi yang jarang dia terapkan, yaitu pola bertahan dengan tiga bek. ”Bisa saja itu saya gunakan di London. Namun, itu bergantung hati dan kepala saya nanti,” ujar salah satu calon pengganti Wenger itu.(AFP/Eeuters/JON)