Merpati Bali Susah Payah Taklukkan Tenaga Baru Pontianak
Oleh
Korano Nicolash LMS
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS -- Tim Merpati Bali harus bersusah payah untuk bisa menyingkirkan Tenaga Baru Pontianak agar bisa meraih tiket ke grand final babak play off Piala Srikandi 2018 yang berlangsung di GMC Arena Cirebon, Jawa Barat, Kamis (19/4/2018) petang.
Merpati Bali mengakhir pertarungan ke ua hari kedua babak play off Piala Srikandi 2018 ini dengan skor 41-32. Tentu ini menjadi skor terkecil yang dapat diciptakan pemain-pemain Merpati Bali sepanjang 3 Seri hingga ke babak play off Piala Srikandi 2018 ini.
Menurut Bambang Asdianto Pribadi, pelatih Merpati Bali, pemainnya sempat kehilangan permainan terbaik mereka pada kuarter pertama dan ke dua.
Itu sebabnya kuarter pertama hanya berakhir dengan 9-7 dan kemudian Tenaga Baru Pontianak justru mengambil pimpinan pada kuarter ke dua dengan skor 14-20.
Masih adanya motivasi untuk memenangkan pertandingkan pada sedikit dua tiga pemainnya, membuat timnya mampu bangkit pada dua kuarter tersisa. Itu sebabnya Merpati Bali bisa unggul 26-26 dan mengakhiri pertarungan dengan skor 41-32.
Tentu, menghadapi Surabaya Fever di partai final SAbtu (21/4) nanti, "Kita tidak boleh kehilangan konsentrasi 1 detik sekali pun. Karena kalau kehilangan sedetik saja, ya sudah lupakan saja," tutur Bambang.
Pelatih Tenaga Baru Pontianak Irma Amelyana kepada wartawan merasa puas karena timnya bisa memperlihatkan permainan yang all out. "Bahkan semangat bertanding mereka semakin baik ketika ada temannya yang harus keluar karena cedera," ungkap Irma.
Memang Fanny Kalumata, salah satu mesin poin Tenaga Baru Pontinak semapat harus meninggalkan lapangan ketika kuarter pertama baru berjalan sekitar 3 menit. Menyusul robek pelipis mata kananya akibat tabrakan dengan Yusranie Assipalma.
Itu sebabnya, sekali pun kalah Irma tetap senang karena sudah mampu menyulitkan lawannya. "Pemain saya hanya kalah fisik. "Tentu ke depa hal itu harus kami perbaiki. Setidaknya agar fisiknya jauh lebih baik."
Pada perebutan posisi ketiga Tenaga Baru Pontianak akan berhadapan dengan Merah-Putih Samator Jakarta. "Ya kami akan berusaha untuk mempertahankan posisi kami tahun lalu," tandas Irma.
Dengan kemenangan Merpati Bali, mereka berhak ke partai grand final di mana sudah ada Surabaya Fever yang mendapat tiket lebih dulu setelah sebelumnya menang atas Merah-Putih Samator Jakarta dengan skor 106-43.
Wellyanto Pribadi, pelatih Surabaya Fever kepada wartawan mengakui kalau pemainnya masih ceroboh dalam bertahan. "Tetapi tentu dengan kemenangan tersebut di final kami tidak boleh ceroboh menghadapi siapa pun."