TURIN, SENIN Keinginan Juventus meraih gelar juara Serie A ketujuh kalinya secara beruntun semakin mudah tercapai setelah mengalahkan Sampdoria, 3-0, dalam laga yang berakhir pada Senin (16/4/2018) dini hari WIB. Hingga pekan ke-32 musim ini, belum ada tim lain di Italia yang mampu mengimbangi konsistensi ”Si Nyonya Besar”.
Konsistensi Juventus di liga sangat berdampak, salah satunya dirasakan Napoli. Meski musim ini sudah tampil mati-matian agar dapat meraih gelar juara untuk pertama kali sejak tahun 1990 dan sempat bercokol di puncak klasemen selama beberapa pekan, Napoli kini kehabisan napas dan hanya bisa melihat Juventus terus berlari kencang.
Setelah mengalahkan Sampdoria di Stadion Allianz, Turin, Senin kemarin, Juventus pun meninggalkan Napoli dengan jarak enam poin. Mereka mengemas 84 poin dan Napoli, yang baru saja bermain imbang 0-0 dengan AC Milan, baru mengumpulkan 78 poin.
Baik Juventus maupun Napoli masih memiliki enam laga tersisa. Dengan demikian, Napoli harus bisa memenangi keenam laga itu agar dapat kembali ke puncak klasemen. Syaratnya, Juventus minimal harus kalah dua kali dan imbang satu kali. Peluang terbaik Napoli adalah saat bertemu langsung dengan Juventus, Senin (23/4/2018) dini hari WIB.
”Napoli masih membayangi kami. Saya rasa dua laga ke depan akan sangat menentukan,” kata Pelatih Juventus Massimiliano Allegri. Sangat salah, kata Allegri, jika menganggap Juventus sudah pasti akan menjuarai Serie A musim ini.
Meski Allegri tetap merendah, konsistensi Juventus sudah teruji dalam dua pekan ini. Setelah pekan lalu hampir menyingkirkan Real Madrid di Stadion Santiago Bernabeu di babak perempat final Liga Champions, Juventus seolah tidak kekurangan tenaga untuk menghajar Sampdoria. Mereka masih memiliki pemain pelapis yang tangguh.
Ketika gelandang Miralem Pjanic cedera pada babak pertama, Allegri menurunkan Douglas Costa. Ajaibnya, penampilan Juventus justru jadi menakutkan. Ketiga gol Juventus yang dicetak Mario Mandzukic, Benedikt Howedes, dan Sami Khedira, tercipta dari asis Costa. ”Kalau Pjanic tidak cedera, mungkin permainan kami tidak membaik. Jadi, kami harus berterima kasih kepada Pjanic,” kata Allegri berkelakar.
Berbeda pula dengan AS Roma yang pekan lalu mengalahkan Barcelona, 3-0, pada laga kedua perempat final Liga Champions. Tim ”Serigala Roma” itu hanya mampu bermain imbang, 0-0, dengan Lazio, di Stadion Olimpico, kemarin.
”Saya sudah mengubah sistem sehingga permainan lebih melebar, tetapi kami tidak bisa bermain bagus seperti biasanya,” kata Pelatih AS Roma Eusebio Di Francesco, seperti dikutip Football-Italia.
Artinya, Lazio dan Roma tetap di peringkat ketiga dan keempat dengan nilai sama, yaitu 61 poin. Mereka juga tidak bakal ”mengganggu” posisi Juventus ataupun Napoli.(AP/AFP/DEN)