MATARAM, KOMPAS - Pebalap sepeda berkebangsaan Colombia, Alvaro Raul Duarte Sandoval meraih juara pertama dalam etape II Tour de Lombok Mandalika (TdLM) 2018, setelah melaju dari garis start di Islamic Center, Kota Mataram, Ibu Kota Nusa Tenggara, dan tiba di garis finish di Desa Sembalun, Lombok Timur, dengan catatan waktu tercepat 7 jam, 4 menit, 30 detik, Sabtu (14/4/2018).
Sandoval dari Team Sapura Cycling Malaysia, mengayuh pedal sepeda menaklukkan tanjakan di wilayah Kecamatan Bayan (Lombok Utara) dan Kecamatan Sembalun, yang dinilai sebagai medan dengan elevasi paling ekstrim. Medan yang berkelok dan nyaris tidak ada jalan datar sudah dihadapi peserta di timur Kecamatan Bayan hingga Desa Sembalun. Hanya pebalap yang memiliki kesabaran, mental baja dan ketahanan fisik yang bisa menuntaskan etape II sepanjang 172 km ini.
"Ini paling menantang. Oh tanjakan yang luar biasa menantang. Tapi ini sangat mengasyikan ya, luar biasa," tukas Alvaro Raul Duarte Sandoval.
Race Director TdLM 2018, Sondi Purnomo mengakui, tanjakan ekstrim menjelang memasuki titik finish di Sembalun Lombok Timur merupakan tanjakan paling menantang bagi para pebalap. Ketinggian kawasan Sembalun berkisar 1.600 Mdpl atau masih di bawah ketinggian Ijen di Banyuwangi yang 1.900 Mdpl, namun tanjakan Sembalun memiliki evelasi curam dengan panjang 2 km lebih. “Saya pikir ini paling ekstrim ya," kata Sondi yang juga pengurus PB Ikatan Sport Sepeda Indonesia/ISSI.
Pebalap asal Malaysia, Muhammad Zawawi Azman yang memperkuat Team Sapura Cycling Malaysia, mencatat waktu 7 jam, 5 menit, dan 23 detik, disusul rekan satu timnya Wilmar Zahir Perez Munoz dengan catatan waktu 7 jam, 5 menit, 56 detik. Pada etape I rute Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Kuta (Lombok Tengah) - Mataram sejauh 84.4 Km, pebalap Metkel Eyob, dari Tim Trengganu Cycling Club Malaysia menempati peringkat pertama. Pebalap berkebangsaan Eritrea ini mencatat tercepat 1 jam 52 menit dan 14 detik.
Peringkat kedua ditempati pebalap asal Uni Emirat Arab (UEA) dari Tim UEA, Yousif Mohammed Ahmed Mirza Al Hamadi dengan catatan waktu 1:52:15, disusul pebalap Singapura, Choon Huat Goh dari tim Trengganu Cycling Club Malaysia dengan waktu 1:52:20. Para peserta kini tinggal menyelasaikan etape III rute mengelilingi Kota Mataram sejauh 121 km, Minggu (15/4/2018).
TdLM 2018 adalah event sport tourism yang digagas ISSI, Dinas Pariwisata NTB, Kemenpar RI dan Uni Cyliste Internationale (UCI). Sejak 2017 lalu, TdLM masuk sebagai agenda rutin UCI dengan sertifikasi UCI 2.2. Tahun ini TdLM diikuti sekitar 18 tim pebalap sepeda dari 24 negara.
"Event TdLM ini sangat efektif menpromosikan pariwisata Lombok. Sebab ini kan melibatkan 18 tim dari 24 negara, news value jelas sangat besar," kata Kabid Promosi Regional III Kemenpar RI, Florida Pardosi. Sport tourism menjadi peluang mempromosikan Indonesia sebagai destinasi wisata minat khusus.