JAKARTA, KOMPAS — Pengurus Besar Persatuan Tinju Amatir Indonesia baru akan menyeleksi tim inti yang akan terjun ke Asian Games pada Juni 2018. Dua tim di pelatnas tinju, yaitu tim Merah dan tim Putih, masih menjalani proses pematangan mental dan teknik bertanding.
”Materi petinju kita masih bermasalah dengan mental. Tidak hanya persoalan belum biasa bertanding di tingkat internasional, tetapi juga belum memiliki kedisiplinan tinggi dan motivasi kuat,” kata Adi Swandana, kepala pelatih di pelatnas tinju, Sabtu (7/4/2018).
Untuk menempa mental, kata Adi, tidak bisa semata-mata diserahkan kepada kepala pelatih, tetapi perlu pendampingan psikolog yang memang diperlukan atlet nasional. Saat ini pelatnas melatih 20 petinju yang terbagi menjadi dua tim, yaitu tim Merah dan tim Putih.
Di Asian Games nanti, Indonesia akan ikut bertanding di 10 kelas, yaitu tujuh kelas putra dan tiga kelas putri. Artinya, menjelang Asian Games nanti, hanya ada 10 petinju yang tereliminasi.
Diperkirakan seleksi baru petinju baru akan diadakan pada Juni mendatang. Namun, beberapa minggu lalu, Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) sudah memilih 10 petinju untuk menjalani pemusatan latihan dan uji coba bertanding di Ukraina.
Ketua Umum Pertina Johni Asadoma mengatakan, para petinju sangat dipantau ketat perkembangan latihan mereka, terutama soal teknik dan stamina.
Untuk ke Ukraina, Pertina mengirimkan enam petinju pria, yaitu Farrand Papendang, Sunan Agung Amoragam, Aldoms Suguro, Libertus Gha, Mario Blasius Kali, dan Sarohatua Lumbantobing.
”Mereka yang dikirim adalah petinju-petinju yang berpotensi,” kata Johni. Selain ke Ukraina, pelatnas juga akan mengirim petinjunya ke Kazakhstan. Kazakhstan merupakan negara yang kuat di cabang tinju. Di kelas putra, negara itu mengantongi enam emas di Asian Games Incheon 2014.
Pertina mengincar target satu emas di Asian Games nanti. Potensi emas ini ada di kelas 52 kg, 56 kg, atau 60 kg.
Pertina tidak mengirim petinju putri ke Ukraina karena di negara itu tidak dipertandingkan nomor putri. Enam petinju putra akan diberangkatkan 8 April dan berada di Ukraina selama satu bulan.
Untuk pembinaan petinju muda, Pertina juga akan mengikutkan tiga petinju remaja untuk bertanding ke Bangkok, Thailand. Pertandingan di Kejuaraan Asia Remaja ini sebagai bekal persiapan menuju Olimpiade Remaja (Youth Olympic) di Argentina pada Oktober mendatang.
Ketiga petinju yang dipilih Pertina adalah Felix Ririmase kelas 56 kilogram putra, Michael Muskita kelas 64 kilogram putra, dan Sanza Sabila kelas 48 kilogram putri. Johni menambahkan, target dari pertandingan di Bangkok adalah bisa lolos ke Olimpiade Remaja di Argentina.
”Ini baru pertama kali kami memberangkatkan petinju remaja ke luar negeri,” kata Johni. Ketiga petinju yang dikirim berasal dari Jawa Barat. Sebenarnya masih ada dua petinju lagi dari Nusa Tenggara Timur yang dipanggil Pertina tetapi belum datang ke Jakarta.
Ketiga petinju dilatih oleh mantan petinju nasional Ferry Moniaga dan Ronny Sigarlaki. Ferry mengatakan, para petinju tengah disiapkan dengan keras untuk bisa meraih prestasi di Bangkok. Stamina masih menjadi masalah bagi petinju Indonesia.
Ketiga petinju remaja itu akan diberangkatkan ke Bangkok pada 17 April. Salah satu harapan Indonesia ada di pundak Michael.