”Besok, saya ingin menang lagi. Saya harus menang di empat laga tersisa,” kata Samantha, peraih medali emas pada kategori catur cepat di kejuaraan yang sama.
Pada laga keempat, Samantha mengalahkan Pallie Ehsha Mishela dari Sri Lanka. Samantha sempat salah melangkah sehingga harus kehilangan gajah. Namun, Samantha bermain cerdik dengan memancing lawan seolah hendak mengadu kuda di sudut kiri pertahanan Mishela. Saat lawan terpancing, Samantha memajukan menteri dan diikuti bidak ke dekat baris promosi.
Raja milik Mishela tersudut dan tidak bisa bersembunyi karena terhalang bidak. Saat Samantha mempromosikan bidak menjadi menteri, raja Mishela mati karena dijepit dua menteri.
Pada laga kedua, Samantha menghadapi Amit Doshi Mahi (India). Pelajar asal Bandung itu kembali menyiapkan jebakan untuk mematikan perwira Mahi. Jebakan itu membuat Mahi kehilangan kuda dan gajah.
Dengan keunggulan itu, Samantha bermain agresif dan bertukar perwira sampai Mahi tidak memiliki perwira sama sekali. Dengan dua gajah dan empat bidak, Samantha akhirnya memenangi laga.
”Lawan yang dihadapi Samantha kualitasnya lebih lemah. Namun, kemenangan itu baik untuk memulihkan psikologinya. Samantha akan mendapat lawan seimbang atau lebih kuat pada laga keenam sampai kesembilan,” kata Eka Putra Wirya, anggota Dewan Pembina Percasi.
Adapun Aditya Bagus Arfan menelan kekalahan perdana pada laga kelima melawan Marc Jay Bacojo (Filipina). Pada laga keempat, Aditya menang atas Jain Tanmay dari India.
Hasil itu membuat Aditya mengumpulkan poin 3,5 dari lima laga dan terlempar dari posisi enam besar. Melawan Bacojo, Aditya melakukan kesalahan gerak kuda di sayap raja. Kesalahan itu memberi Bacojo keunggulan posisi dan akhirnya menjepit raja milik Aditya dengan menteri dan gajah.