JAKARTA, KOMPAS — Seorang kiper muda Indonesia memperoleh kesempatan berlaga dan bergabung dengan tim internasional dalam ajang Football for Friendship atau F4F yang akan berlangsung di Moskwa, Rusia, 12 Juni 2018. Ajang tersebut akan mempertemukan pemain-pemain muda dari 211 negara.
Belum diketahui identitas pemain muda asal Indonesia yang bakal tampil di Moskwa tersebut. Namun yang pasti, pemain asal Indonesia tersebut akan bergabung dengan pemain lain dari sejumlah negara untuk beberapa posisi, seperti pemain belakang, tengah, dan striker.
Gazprom, mitra resmi dari FIFA dan Piala Dunia 2018, menyelenggarakan F4F, suatu program sosial bagi anak-anak, dengan tujuan melibatkan generasi muda dari berbagai belahan dunia untuk mempromosikan sejumlah nilai kemanusiaan. Nilai-nilai yang ditekankan ialah persahabatan, kesetaraan, perdamaian, dan sikap menghargai kebudayaan yang berbeda-beda.
Ajang F4F, yang mengusung tema ”sepak bola untuk persahabatan”, telah memasuki musim keenam pada 2018. Tahun ini, ajang tersebut mengalami peningkatan peserta, dari awalnya 8 negara pada 2013, 64 negara pada 2017, hingga menjadi 211 negara.
Sebanyak 32 tim yang terdiri atas pemain muda dari setiap negara telah terbentuk pada undian terbuka yang digelar di Mokswa beberapa waktu lalu. Dalam undian terbuka itu, pemain Indonesia yang terpilih akan mengisi posisi kiper.
”Untuk pertama kalinya, atlet muda dari berbagai belahan dunia di mana sepak bola dimainkan akan dipertemukan di lapangan yang sama,” ujar Chairman of the Board of Directors of PJSC Gazpom Viktor Zubkov.
Menurut Viktor, manusia saat ini hidup di era di mana banyak individu di seluruh dunia berusaha bersatu di balik prinsip kesetaraan dan saling menghormati satu sama lain. Proyek F4F dinilai memberi kesempatan tersebut kepada semua orang.
Tim yang telah terbentuk akan diisi atlet muda berusia 12 tahun. Dalam menentukan tim, panitia tidak membedakan jenis kelamin, kemampuan fisik, dan kewarganegaraan. Setiap tim akan dilatih oleh pelatih muda berusia 14-16 tahun dari berbagai penjuru dunia.
Program ini menawarkan lebih dari sekadar kegiatan olahraga. Sehari setelah kejuaraan, para atlet muda yang juga sekaligus berperan sebagai duta muda ini akan berkumpul di Forum Sepak Bola Internasional untuk Persahabatan Anak untuk membahas nilai-nilai seperti persahabatan, kesetaraan, keadilan, kesehatan, perdamaian, pengabdian, kemenangan, tradisi, dan kehormatan.
Tujuannya, para duta muda dapat menularkan nilai-nilai tersebut secara global. Para pemain muda akan belajar tentang nilai-nilai ini di bawah pengawasan pesepak bola profesional. (*)