SLEMAN, KOMPAS — Para kroser beradu teknik dan stamina untuk menaklukkan rintangan Kratingdaeng Endurocross Championship 2018 Seri III di Sirkuit Tambakrejo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (18/3). Sejumlah pihak berupaya agar ajang ini bisa masuk ke dalam agenda kejuaraan nasional pada tahun-tahun berikutnya.
Anggota Komisi Ikatan Motor Indonesia (IMI), Arief Budhi, menilai seri Endurocross mengakomodasi komunitas motor petualang (adventure) untuk mengikuti kompetisi. Guna meningkatkan gairah kompetisi Endurocross di Tanah Air, level ajang ini perlu ditingkatkan menjadi kejuaraan nasional (kejurnas).
”Belum ada kompetisi khusus Endurocross yang dilakukan berseri meskipun di daerah, komunitas motokros khusus offroad atau adventure sudah menjamur,” ujar Arief yang juga pengawas perlombaan Endurocross seri III.
Endurocross berbeda dari motokros karena menuntut penguasaan teknik pengendalian sepeda motor yang sangat tinggi dan pebalap memiliki stamina prima. Lomba ini ditujukan bagi pebalap profesional dan hobi petualangan. Endurocross mengharuskan pebalap melewati bermacam rintangan alam, mulai dari bebatuan, batang pohon, hingga kubangan air.
Seri Endurocross merupakan bagian dari tiga kejuaraan besar berskala nasional yang dirangkum dalam ajang bertajuk Kratingdaeng Supercrosser The Ultimate Drift War. Selain Endurocross, terdapat dua kejuaraan lain, yakni Powertrack dan Supercross. Kejuaraan Powertrack sudah secara rutin masuk ke dalam agenda kejurnas.
Arief akan mengusulkan dalam agenda rapat pengurus IMI agar seri Endurocross pada tahun-tahun selanjutnya masuk ke dalam agenda kejurnas. Untuk itu, IMI juga perlu membuat regulasi kompetisi sesuai standar kompetisi Endurocross yang berlaku secara internasional.
Sementara itu, manajer lomba dari Lightning Production, Noval Adhy, mengakui, meski kualitas lintasan pada seri III lebih baik dibandingkan dengan seri-seri sebelumnya, jumlah pesertanya hanya 70 pebalap, di bawah ekspektasi awal 100 pebalap. Akibatnya, sejumlah kelas dibatalkan.
Kroser tim SATT, Irvan, yang menjadi juara di nomor EX 2 Build Up Hobbies Max 35 Tahun, mengatakan, upaya promosi seri Endurocross masih perlu lebih ditingkatkan untuk menjangkau komunitas-komunitas lokal di pelosok Indonesia. (DIM)