JAKARTA, KOMPAS – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah akan menyelenggarakan kejuaraan lari internasional dengan nama Celebes Central Marathon 2018 pada 15 April 2018. Selain untuk meningkatkan gairah olahraga, kejuaraan tersebut pun akan menjadi wadah promosi provinsi berpenduduk 3,2 juta jiwa itu. Apalagi, ajang tersebut ditargetkan diikuti 1.500-3.000 orang, termasuk atlet nasional dan internasional.
Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola ditemui di sela menemui Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di Jakarta, Senin (3/5), mengatakan, kejuaraan itu sejatinya digelar untuk memperingati HUT Provinsi Sulteng ke-54 pada 13 April mendatang. Selain itu, ajang tersebut untuk meningkatkan gairah berolahraga masyarakat setempat.
Namun, di sisi lain, kejuaraan itu pun dijadikan wadah promosi, terutama potensi wisata provinsi berslogan ”Nosarara Nosabatutu” atau ”Bersama Kita Satu” tersebut. Apalagi, ajang itu akan diikuti sekitar 1.500 orang yang sebagian besar dari luar Sulteng, termasuk atlet nasional dan internasional.
”Provinsi kami ini banyak sekali potensi wisata dari kuliner, budaya, sampai alam, seperti situs megalitikum Patung Tadulako dan wisata bahari di Kepulauan Togean. Namun, potensi-potensi itu belum terlalu dikenal karena jarang ada ajang internasional di sana. Kejuaraan lari saat ini sedang populer jadi dianggap tepat untuk turut mempromosikan potensi kami,” ujarnya.
Adapun kejuaraan lari tersebut akan dibagi empat kategori, yakni kelas 42K, 21K, 10K, dan 5K. Setiap kelas itu dibagi putra dan putri nasional, serta putra dan putri internasional. Ajang itu menawarkan total hadiah Rp 456 juta, dengan hadiah terbesar ditawarkan pada kelas 42K putra dan putri nasional maupun internasional, yakni peringkat 1 Rp 30 juta, peringkat 2 Rp 20 juta, dan peringkat 3 Rp 10 juta.
”Untuk mendukung kegiatan promosi wisata di Sulteng, kami berupaya bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Kementerian Pariwisata. Nantinya, para peserta pun akan diajak melakukan tur kota atau pun melakukan kunjungan wisata di dekat Ibukota Provinsi Sulteng, Palu selama 13-14 April,” ucap Longki.
Imam menuturkan, dirinya berharap ajang itu pun menjadi wadah mempromosikan Asian Games 2018. Apalagi berdasarkan sejumlah sumber, opini masyarakat mengenai Asian Games 2018 yang akan diselenggarakan pada 18 Agustus-2 September mendatang masih rendah. Padahal, itu ajang besar yang hanya kalah dari Olimpiade.
”Ini saya minta agar kejuaraan lari tersebut bisa turut meningkatkan gaung Asian Games 2018 di Indonesia, terutama di kawasan Sulawesi. Asian Games 2018 memang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang (Sumatera Selatan). Namun, pesta olahraga Asia itu bukan hanya milik satu-dua daerah saja tetapi semua Indonesia, mengingat ajang ini menjadi wajah Indonesia,” katanya.
Berdasarkan keterangan Ketua Kontingen Indonesia (CdM) pada Asian Games 2018 sekaligus Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Syafruddin, opini Asian Games 2018 hanya 18 persen per Januari 2018. Opini Asian Games 2018 kalah dibanding opini Olimpaide 2020 di Tokyo, Jepang yang sudah mencapai 90 persen dua tahun sebelum penyelenggaraannya.
”Bahkan, opini Asian Games 2018 ini kalah dengan opini kasus-kasus asusila. Ini menandakan ajang tersebut masih belum dikenal masyarakat. Kondisi ini sangat memprihatikan mengingat Asian Games merupakan ajang besar yang mempertaruhkan wajah negara kita,” tutur Syafruddin.
Ketua Penyelenggara Asian Games Indonesia atau Inasgoc Erick Thohir saat memberikan kuliah umum di Akademi Bela Negara, Jakarta, Minggu (25/2), menyampaikan bahan pemaparan mengenai persentase opini Asian Games 2018 di Indonesia.
Dari data tersebut menunjukkan, opini mengenai Asian Games di Indonesia telah mencapai 51 persen, tetapi khusus mengenai Asian Games 2018 hanya 7 persen. Opini tertinggi di Jabodetabek yang mencapai 52 persen, di Palembang 50 persen, dan Bandung (Jawa Barat) 47 persen.
Imam melanjutkan, untuk meningkatkan opini masyarakat mengenai Asian Games 2018, Inasgoc patut bekerja sama dengan segenap instansi yang ada, terutama pemerintah daerah.
”Cara terbaik yah Inasgoc ikut dalam kegiatan atau cara-cara yang diselenggarakan pemerintah daerah, terutama ajang-ajang internasional,” ujarnya.