LONDON, SELASA — Krisis pemain bertahan membelit Tottenham Hotspur menjelang duel ulangan babak 16 besar Piala FA kontra Rochdale, Kamis (1/3), di London. Situasi itu bisa dimanfaatkan Rochdale yang bakal tampil penuh semangat.
Pertahanan Spurs pincang setelah bek andalannya, Jan Vertonghen, menderita cedera lutut pada laga kontra Crystal Palace di Liga Inggris, Minggu lalu. Adapun bek tengah lainnya, Toby Alderweireld, masih berjuang dengan masalah kebugaran.
Tak ayal, hanya tersisa dua bek tengah di Spurs, yaitu Juan Foyth (20) dan Davinson Sanchez (21). Mereka tampaknya bakal menjadi tulang punggung pertahanan Spurs di laga ini meskipun belum pernah berduet sebelumnya.
Foyth, yang didatangkan Spurs dari klub Argentina, Estudiantes, musim panas lalu, belum pernah tampil di Liga Inggris dan hanya menjadi pemain cadangan. Ia hanya dimainkan di turnamen domestik seperti Piala FA dan Piala Liga. Adapun Sanchez mulai jadi andalan Spurs di tim utama. Tak ayal, duel kontra Rochdale, tim kasta ketiga sepak bola Inggris, menjadi ”ujian” Foyth untuk promosi ke tim utama.
Jika tampil bagus, Foyth dapat kembali dipercaya Manajer Spurs Mauricio Pochettino untuk tampil pada laga kontra Huddersfield di Liga Inggris, Sabtu (3/3). Pada laga ini, Vertonghen kemungkinan masih harus absen.
Namun, tidak akan mudah bagi Foyth meredam Rochdale. Pada laga sebelumnya, di kandang tim juru kunci League One itu, gawang Spurs dibobol dua kali. Laga itu berakhir imbang 2-2.
Ibarat mimpi
Hasil imbang itu memaksa kedua tim menjalani laga ulang di Wembley, dini hari nanti. Seperti tim-tim gurem lainnya, tekad dan semangat besar menjadi modal Rochdale menghadapi laga ini.
Tampil di Wembley, stadion lokasi final Piala FA, bak mimpi bagi Rochdale. Telah satu dekade mereka tak lagi pernah bermain di stadion nasional Inggris itu.
Terakhir kali Rochdale tampil di kandang sementara Spurs itu adalah pada 2008, yaitu di final play off League Two kontra Stockport. Saat itu, Rochdale takluk di tangan Stockport.
”Wembley adalah tempat yang mewah bagi kami. Pastinya kami tidak akan datang ke sana untuk berlibur, melainkan bertempur. Kami bermimpi bisa menang di tempat ini,” ungkap Manajer Rochdale Keith Hill, seperti dikutip Evening Standard.
Di lain pihak, Pochettino mewaspadai kekuatan motivasi dari lawannya itu. Secara tradisi, Piala FA memang kerap menjadi panggung bagi tim-tim liliput, khususnya dari kasta-kasta di bawah divisi Premiership Liga Inggris.
”Mereka (Rochdale) laik berada di Wembley. Mereka sempat menyulitkan kami. Namun, kami memaksimalkan peluang (laga ulang) dan melaju ke babak perempat final,” ujar Pochettino, seperti dikutip Sky Sports.
Seperti biasanya, manajer asal Argentina itu akan menurunkan pemain pelapis di lini tengah dan depan pada laga Piala FA itu. Posisi striker, misalnya, bakal diisi Fernando Llorente.
Namun, jika striker pelapis ini tidak mampu mencetak gol, Pochettino akan menurunkan ujung tombak andalannya, Harry Kane. Striker yang diburu Real Madrid itu berambisi memecahkan rekor gol terbanyak semusim di Spurs.
Rekor itu masih dipegang Clive Allen, striker legendaris Spurs yang mengemas total 49 gol pada musim 1986-1987. Adapun Kane kini mengemas 35 gol. (JON)