MUENCHEN, RABU — Jalan Bayern Muenchen menuju ke babak perempat final Liga Champions sudah terbuka lebar setelah menggilas Besiktas, 5-0, pada laga pertama babak 16 besar di Stadion Allianz, Rabu (21/2) dini hari WIB. Namun, Pelatih Bayern Muenchen Jupp Heynckes masih cemas melihat penampilan timnya.
Laga kontra Besiktas, kata Heynckes, masih menunjukkan sejumlah kelemahan Muenchen. ”Semua tahu bahwa kami kesulitan pada babak pertama. Kami kehilangan irama dan gugup. Saya tidak tahu mengapa bisa begitu,” katanya.
Sejak menit pertama, Muenchen masih kesulitan membuka pertahanan tim wakil Turki itu. Bahkan, kebuntuan itu masih terjadi meski bek Besiktas, Domagoj Vida, diganjar kartu merah pada menit ke-16. Vida melakukan pelanggaran keras terhadap striker Muenchen, Robert Lewandowski.
Muenchen baru mendapatkan irama ketika Thomas Mueller mencetak gol pertama pada menit ke-43. Sejak saat itulah tim berjuluk ”FC Hollywood” itu semakin mendominasi permainan. Mueller dan Lewandowski mencetak dua gol, sedangkan satu gol lagi dicetak Kingsley Coman.
”Kami sebetulnya adalah tim berkarakter menyerang, tetapi lawan kami terlalu kuat dan yang bisa kami lakukan hanya bertahan,” kata Pelatih Besiktas Senol Gunes.
Keluarnya Vida membuat Gunes terpaksa mengganti strikernya, Vagner Love, dengan bek Dusko Tosic, pada awal babak kedua. Kartu merah itu telah menghancurkan mimpi besar Besiktas yang baru pertama kali ini lolos ke babak 16 besar. Mereka punya modal besar dengan menjuarai Grup G yang juga dihuni Porto, RB Leipzig, dan AS Monako.
Faktor Heynckes
Sial bagi Besiktas karena harus bertemu Muenchen yang semakin konsisten setelah ditangani Heynckes. Ini merupakan kemenangan beruntun ke-14 Muenchen di semua kompetisi dan kemenangan beruntun ke-10 bagi Muenchen bersama Heynckes di laga Liga Champions.
Kembalinya Heynckes ke Muenchen untuk menggantikan Carlo Ancelotti juga membuat tim makin kompak. Sejumlah pemain kembali bersinar seperti Mueller.
Wajar jika Mueller kemudian mulai memikirkan gelar treble winner yang pernah diraih Muenchen musim 2012-2013. Waktu itu, mereka menjuarai Liga Champions, Liga Jerman, dan Piala Jerman bersama Heynckes sebagai pelatih.
Kenyataannya, Heynckes saat ini masih cemas. Ia tidak ingin para pemainnya berharap terlalu besar karena Liga Champions tidaklah mudah. Lawan yang lebih tangguh sudah menanti. (AFP/REUTERS/DEN)