JAKARTA, KOMPAS — Indonesia mengirimkan tujuh pebalap sepeda untuk berlaga dalam Kejuaraan Asia 2018 di Naypyidaw, Myanmar, 8-12 Februari. Kesiapan pebalap Indonesia menuju Asian Games dan Asian Para Games 2018 diuji di ajang itu.
Di kelompok balap sepeda paralimpiade, Indonesia mengirimkan dua peraih medali emas ASEAN Para Games Kuala Lumpur 2017, Ni Kadek Karyadewi dan Muhammad Fadli. Sementara di disiplin balapan jalan raya atau road race, dikirimkan tiga atlet, meliputi Robin Manullang untuk nomor individual time trial (ITT) elite, Aiman Cahyadi untuk nomor individual road race (IRR) elite, dan Jamal Hibatullah di kategori putra di bawah 23 tahun IRR.
”Ni Kadek yang meraih medali emas ASEAN Para Games 2017 kita turunkan di nomor hand-bike (H1-5) putri, sedangkan Fadli yang meraih medali perak di ASEAN Para Games 2017 di nomor individual time trial (C1-5) putra. Untuk Jamal sengaja kita turunkan di U-23 karena di nomor itu peluang dia untuk juara lebih besar,” kata Budi Saputra, Manajer Tim Nasional Indonesia PB ISSI, ketika dihubungi Kompas, Kamis (8/2).
Selain lima atlet tersebut, untuk pertama kalinya dalam sejarah, PB ISSI juga mengirimkan dua atlet dari komunitas. Kedua pebalap sepeda dari Komunitas Kelapa Gading Bike (KGB) itu akan berlomba di kelas master 35-39 tahun.
”Itu karena sekarang di Kejuaraan Asia diperlombakan nomor tersebut. Ini sebagai penghargaan kami untuk teman-teman komunitas yang menghidupkan dan menaruh perhatian sangat besar kepada balap sepeda,” kata Budi.
Ukur kekuatan
Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari menilai Kejuaraan Asia 2018 menjadi ajang yang tepat untuk mengukur kekuatan Indonesia di kawasan Asia.
”Setelah pertama kali mengirimkan Fadli ke Kejuaraan Para Cycling (balap sepeda paralimpiade) Asia tahun lalu, para cycling semakin berkembang di Indonesia. Hal itu terbukti dari prestasi di ASEAN Para Games 2017 di Malaysia. Dengan mengirimkan Fadli dan Dewi ke Myanmar, kami berharap mereka bisa mengukur kekuatan menghadapi kompetitor di kawasan Asia,” ujar Oktohari yang juga Ketua Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018.
Bagi Dewi, ini merupakan debutnya di Kejuaraan Asia, sedangkan Fadli sudah merasakan ketatnya persaingan kompetisi para cycling Asia pada kejuaraan serupa tahun lalu di Bahrain.
Meski sudah dimulai hari Kamis (8/2), belum ada pebalap Indonesia yang turun berlomba karena jadwal balapan kemarin memperlombakan nomor team time trial (TTT) elite putra, ITT yunior putra, dan ITT yunior putri.
Fadli dan Dewi baru akan turun berlomba, Jumat ini. Robin akan berlomba pada Sabtu (10/2), Jamal turun berlomba sehari kemudian, Minggu (11/2). Sementara Aiman berlomba pada Senin (12/2). Para pesaing yang akan dihadapi pebalap Indonesia tidak mudah karena negara-negara kuat pesaing Indonesia juga menurunkan pebalapnya, antara lain Jepang, China, Hong Kong, Kazakhstan, Iran, dan Mongolia. (OKI)