Roger Federer akan menjalani final Grand Slam ke-30 untuk menambah 19 gelar juara Grand Slam yang telah diraihnya. Petenis Swiss tersebut akan menjalaninya pada usia 36 tahun 173 hari sebagai salah satu petenis tertua yang tampil dalam final Australia Terbuka.
Federer berhadapan dengan Marin Cilic pada final tunggal putra Australia Terbuka di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Minggu (28/1). Dengan usia lebih dari 36 tahun, Federer menjadi petenis tertua ketiga yang tampil di final Australia Terbuka setelah Ken Rosewall (37 tahun 62 hari) menang atas Mal Anderson (36 tahun 306 hari) pada final 1972.
Usia tersebut berjarak 15 tahun setelah Federer meraih gelar Grand Slam pertama pada Wimbledon 2003. Adapun gelar pertama di Australia Terbuka diraih pada 2004 setelah mengalahkan Marat Safin di final.
Tampil di lapangan keras rebound ace berwarna hijau—saat ini berjenis plexicushion berwarna biru—Federer yang masih berusia 22 tahun tampil dengan rambut panjang dikuncir. Kini, Federer datang bersama istri, Mirka, dan empat anak yang merupakan dua pasang kembar.
”Final nanti tidak akan menjadi pembuktian apa pun. Setelah melalui berbagai tahapan dalam karier, saya hanya merasa senang masih bisa bertanding, masih sehat, dan masih bisa bermain dengan baik,” kata Federer, Sabtu (27/1).
Dengan 19 gelar, Federer menjadi tunggal putra dengan gelar juara terbanyak. Dia unggul atas Rafael Nadal (Spanyol/16 gelar) dan mantan petenis Pete Sampras (Amerika Serikat/14). ”Jika bisa mendapat yang ke-20, tentu saja terasa istimewa. Namun, ini bukan perjalanan mudah menuju final. Banyak kerja keras selama turnamen, juga sebelumnya,” lanjutnya.
Cilic percaya diri
Cilic, petenis Kroasia peringkat keenam dunia, akan menjadi penghalang Federer untuk menambah lima trofi Norman Brookes Challenge yang telah didapat pada 2004, 2006, 2007, 2010, dan 2017. Cilic muncul menyingkirkan petenis lain, pada pul yang sama, yang lebih difavoritkan tampil di final, yaitu Rafael Nadal dan Grigor Dimitrov.
Meski delapan kali ditaklukkan Federer, termasuk pada pertemuan terakhir di final Wimbledon 2017, Cilic percaya diri. Dia menilai penampilannya di Melbourne Park menjadi penampilan paling konsisten. ”Saya pikir, saya bermain dengan baik dari pertandingan ke pertandingan,” kata Cilic.
Final Wimbledon 2017, meski Cilic tak bisa tampil maksimal karena cedera kaki kiri, telah menjadikannya makin percaya diri. Final itu dicapainya berselang tiga tahun setelah final pertamanya di arena Grand Slam, yang akhirnya memberi gelar AS Terbuka 2014.
Di antara pertemuan pada final Wimbledon dan final Australia Terbuka, Federer dan Cilic ternyata secara tak sengaja bertemu di Maladewa pada liburan akhir tahun.
”Kami sama-sama tak ingin saling mengganggu. Namun, pada suatu hari, Marin mengirim pesan kepada saya seandainya ada waktu untuk bertemu. Saya dan keluarga akhirnya bertemu dengan dia dan tunangannya. Kami juga berlatih dua kali selama 45 menit. Cukup menyenangkan. Tak ada pelatih, hanya kami berdua memukul bola,” tutur Federer.
Kini, pertemuan mereka akan terjadi pada momen yang menjadi sejarah karier mereka di arena. (afp/reuters/iya)