SURABAYA, KOMPAS – Tim bola basket putri Surabaya Fever dalam misi mempertahankan harga diri sebagai juara bertahan Srikandi Cup.
Selain itu, melanjutkan dominasi di seri kedua turnamen kurun Senin (29/1) sampai Sabtu (3/2) di Gedung Olahraga Kertajaya, Surabaya.
Di seri pertama di Makassar, Surabaya Fever tidak terkalahkan di lima laga termasuk partai final dengan mengempaskan Merpati Denpasar.
Srikandi Cup di musim kedua diikuti oleh delapan tim. Dari luar Pulau Jawa ialah Merpati Denpasar, Flying Wheel Makassar, dan Tenaga Baru Pontianak.
Tim dari Pulau Jawa selain Surabaya Fever ialah Sahabat Semarang, GMC Cirebon, dan dua tim Ibu Kota yakni Merah Putih Samator dan Tanago Friesian.
Dari hasil seri pertama, 27 November-2 Desember 2017, Fever akan berada di Pool A bersama Tenaga Baru, Tanago Friesian, dan Flying Wheel. Sebagai finalis seri pertama, Merpati berada di Pool B bersama Merah Putih Samator, GMC, dan Sahabat.
Pelatih Fever Welliyanto Pribadi mengatakan, meski berstatus juara bertahan dan juara seri pertama musim kedua, tim tidak boleh jemawa.
Selama enam tahun melatih Fever, Welliyanto amat memahami tim yang terkesan amat baik saat bermain tandang.
Uniknya, saat bermain di GOR Kertajaya, markas tim basket putra CLS Knight yang notabene “kakak” dari Fever, tim yang berdiri sejak 2011 ini kerap kikuk dan demam panggung.
“Misalnya nih, siapa tahu karena ditonton pacar, ingin tampil maksimal malah grogi,” ujar Williyanto sambil tertawa dalam jumpa pers kesiapan seri kedua di GOR Kertajaya, Sabtu (27/1).
Selain itu, tim-tim lawan diyakini bermotivasi tinggi memberi pelajaran Fever yang belum terkalahkan. Misi mempermalukan Fever yang bertugas menjaga kesucian “benteng” Kertajaya adalah ambisi tim lawan.
“Kami berambisi membalas kekalahan di final seri pertama. Jika bisa mengalahkan Fever di rumahnya sendiri, itu akan amat manis,” ujar Asisten Pelatih Merpati Muflih Farhan mencoba menebar ancaman dengan senyuman dalam jumpa pers.
Muflih menilai, kekalahan di final seri pertama dengan skor 67-48 itu akibat tim tidak diperkuat Agustin Retong dan Dewa Ayu yang mengkuti test event 3x3 dan Lamia Rasidi yang cedera sobek dahi di semi final.
Andai ketiga pemain itu memperkuat Merpati, mungkin perlawanan terhadap Fever bakal lebih sengit.
Olivia Hadinata, small forward Fever mengakui, bermain tandang terasa lebih lepas dan garang. Untuk itu, ia dan kawan-kawan harus mampu mengatasi demam panggung selama seri kedua berlangsung.
Catatan dari partai final seri pertama, Merpati tetap merupakan tim yang kuat. Mereka kalah karena tidak diperkuat tiga pemain inti. “Saya menunggu bertemu Merpati lagi dan ingin mengalahkan mereka lagi,” katanya.
Helena Tumbelaka, shooting guard Merpati mengatakan, ingin membalas kekalahan di Makassar. Timnya berambisi menjadi juara seri kedua sekaligus meninggalkan rasa malu untuk tuan rumah.
Namun, untuk memenuhi ambisi itu, Merpati harus bermain kolektif dan semangat yang tulus untuk menang. “Kami ingin bermain maksimal,” ujarnya yang baru kembali dari seleksi awal tim nasional untuk Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
Koordinator Srikandi Cup Deddy Setiawan mengatakan, turnamen diadakan untuk mempertahankan pembinaan terhadap klub basket putri tanah air.
Musim ini, turnamen mendapat mitra strategis yakni Gorilla Sport dan TVRI. Seluruh laga seri kedua akan disiarkan secara langsung oleh TVRI. Adapun laga penyisihan berlangsung setiap hari dan dimulai pukul 12.00 WIB.