5.000 Guru Olahraga di Jakarta Ikuti Pelatihan dari NBA
Oleh
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 5.000 guru olahraga dari 3.000 sekolah di berbagai wilayah DKI Jakarta mengikuti pelatihan basket dari Asosiasi Bola Basket Nasional Amerika Serikat (NBA). Program pelatihan ini bertujuan untuk mengajarkan kepada guru-guru tersebut tentang keahlian dasar dan nilai-nilai inti dari pertandingan bola basket yang nantinya akan diterapkan kepada setiap anak didik.
Pelatihan ini merupakan kerja sama antara NBA dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diberi nama Akademi Pelatih Junior NBA.
Rabu (24/1) di GOR Ciracas, Jakarta Timur, program pelatihan ini resmi dibuka oleh Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno. Pelatihan diadakan sebanyak 10 sesi yang dimulai sejak Rabu hingga minggu kedua Februari 2018.
”Kita ingin mengajarkan guru-guru kita di Jakarta tentang pelatihan basket. Semoga kerja sama dengan NBA dapat memperbaiki kualitas pengajaran dari guru-guru di Jakarta karena NBA terkenal dengan pola pelatihan dan pendekatan yang bagus,” ujar Sandiaga seusai pembukaan program Junior NBA.
Dalam pelatihan, peserta akan menerima ilmu dan pembekalan dari pelatih resmi NBA sehingga dapat mendorong dan memfasilitasi para murid, termasuk panduan pelatihan dengan kurikulum program di sekolah dan ekstrakurikuler.
”Bagi guru-guru olahraga ini nantinya juga akan disediakan dan dibuka coaching camp agar lebih intensif pelatihannya,” lanjut Sandi.
Salah seorang peserta pelatihan, Yustinus Baskoro dari SD Jatinegara 3, mengatakan, program pelatihan yang diajarkan sangat berguna dalam melatih siswanya nanti karena konsep nyaman dan menyenangkan (enjoy andfun) yang dihadirkan para pelatih.
”Untuk melatih anak-anak SD yang berumur 6-12 tahun memang harus santai dan diiringi dengan candaan. Pelatihan ini mengajarkan hal tersebut dengan menyisipkan keahlian-keahlian dasar bermain bola basket,” ucap Yustinus.
Meskipun pelatihan yang diajarkan fokus pada basket, menurut Yustinus, secara garis besar pelatihan yang diajarkan bersifat universal dan bisa diterapkan pada semua cabang olahraga.
Pola hidup sehat
Vice President Marketing NBA Jim Wong mengatakan, salah satu tujuan NBA mengadakan berbagai program pelatihan di sejumlah negara adalah untuk mengampanyekan pola hidup sehat dengan berolahraga.
”Di Indonesia, 22,5 persen dari anak-anak Indonesia obesitas atau kelebihan berat badan. NBA memikirkan bagaimana sebuah asosiasi olahraga membantu mengatasi hal tersebut. Kebanyakan anak-anak tersebut berada di sekolah. Jadi, kami berusaha mencari solusi agar mereka lebih aktif dan menjaga pola hidup sehat,” tutur Jim.
Menurut Jim, NBA akan terus berkomitmen melakukan program pelatihan secara berkelanjutan di sejumlah daerah di Indonesia. Pada 2017, program yang sama diadakan di Palembang, Sumatera Selatan, dengan peserta sebanyak 200 guru.
Selama musim 2017-2018, NBA akan menjangkau 26 juta anak-anak yang tersebar di 71 negara melalui sejumlah kamp, klinik, tantangan keterampilan, pertandingan liga, dan berbagai program lain. Akademi Pelatih Junior NBA juga diharapkan dapat mengembangkan olahraga basket di Indonesia.
”Program Junior NBA tidak akan sukses tanpa kerja sama dari pemerintah dan institusi pendidikan. Nantinya kami akan membuat program ini di setiap daerah, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta,” kata Jim.
”Kerja sama yang dilakukan NBA tidak hanya dengan sekolah negeri, tetapi juga dengan sekolah-sekolah swasta,” lanjutnya.
Namun, Jim menambahkan, program ini juga menemui sejumlah tantangan, seperti peserta yang kurang aktif dan fasilitas yang tidak memadai.
”Terkadang masukan yang kami terima dari peserta adalah kurangnya fasilitas seperti ring dan lapangan basket. Kami akan membantu memberikan fasilitas tersebut, tetapi sekolah dan peserta juga harus menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga, mengajak, dan mendidik siswanya agar senantiasa berolahraga,” tutur Jim. (DD15)