SURABAYA, KOMPAS - Pacific Caesar Surabaya sukses mewujudkan ambisi menyapu tiga laga dengan kemenangan di seri keenam IBL. Di laga pamungkas hari terakhir, Minggu (21/1), tuan rumah menang 78-51 atas tim kuat Stapac Jakarta di DBL Arena, Surabaya.
Di hari pertama Pacific Caesar mengatasi Siliwangi Bandung (80-56). Selanjutnya, Bima Perkasa dihajar dengan skor 82-67. Kemenangan ketiga atas Stapac mengantar Pacific Caesar ke urutan kedua klasemen Divisi Putih dengan 17 poin dari tujuh kemenangan dan tiga kekalahan. Tim asuhan Kencana Wukir ini terpaut tiga poin dari pemuncak Pelita Jaya yang belum terkalahkan dari sepuluh laga.
Duet David Seagers dan Anton Waters kembali menjadi motor kemenangan Pacific Caesar. Seagers menyumbang 28 poin saat menghadapi Siliwangi, 20 poin saat melawan Bima Perkasa, dan 21 poin saat mengadang Stapa. Waters menyumbang 28 poin, 21 poin, dan 16 poin.
“Memenangi laga secara berurutan membawa dampak positif untuk seri selanjutnya,” ujar Seagers seusai laga.
Bagi Stapac, kekalahan itu membuat mereka merelakan posisi kedua untuk Pacific Caesar. Stapac harus puas di posisi ketiga dengan 16 poin dari enam kemenangan dan empat kekalahan.
Stapac yang mengandalkan kolektivitas kesulitan membendung serangan dan kreasi permainan Pacific Caesar. Mereka tertinggal sejak di kuarter pertama 7-17. Berikutnya tertinggal 32-35 dan 46-53 serta berakhir di skor 58-71. Di kuarter keempat, pertahanan Stapac mengendur dan cukup baik dimanfaatkan Pacific Caesar untuk menjauh lewat tembakan tiga angka.
Mesin poin Stapac yakni Kore White dan Dominique Williams yang menyumbang 30 poin kalah benderang dibandingkan duet Seagers-Waters milik Pacific Caesar yang menyumbang tujuh poin lebih banyak. “Akurasi tembakan kami kalah dibandingkan dengan lawan,” kata White mengakui.
Perlawanan
Di laga lainnya, Garuda Bandung memberi perlawanan sengit terhadap Satria Muda. Saat laga tersisa 2 menit 17 detik, kedua tim masih berbagi poin 65-65. Namun, penampilan gemilang Gary Jacobs Jr gagal mengatasi permainan kolektif Satria Muda. Garuda Bandung kalah dengan skor 70-76 dari pemegang delapan gelar juara kurun 2003-2015 era Kobatama sampai NBL.
“Sayang upaya kami untuk melewati poin mereka selalu gagal,” kata Jacobs yang berkontribusi 34 poin dalam laga itu. Jacobs tampil dominan bersama Roderick Flemings yang menyumbang 19 poin.
Di sisi Satria Muda, permainan kolektif dan sederhana menjadi kunci kemenangan atas Garuda Bandung. Penyumbang poin terbanyak agak merata yakni Dior Lowhorn (19), Johnson Andre (15), dan Arki Dikania (13). “Jacobs memang bermain luar biasa tetapi itu sudah tugasnya. Kami fokus untuk mengalahkan lawan dan berhasil,” ujar Arki.
Pelita Jaya meneruskan dominasi dengan mengandaskan Bima Perkasa 106-85. Ini kemenangan kesepuluh dari sepuluh pertandingan yang sudah dijalani. Pelita Jaya kokoh di puncak klasemen Divisi Putih dengan 20 poin. Bima Perkasa di urutan kedua klasemen Divisi Merah dengan poin 15 dari lima kemenangan dan lima kekalahan.
Kapten Chester Giles dominan dengan kontribusi 30 poin bagi Pelita Jaya. Sumbangan yang sama diberikan oleh Anthony Mc Donald untuk Bima Perkasa. “Tidak terbantahkan bahwa pemain asing benar-benar di atas pemain nasional,” kata Pelatih Pelita Jaya Johanis Winar saat jumpa pers seusai laga. Pernyataan serupa diamini oleh pelatih Bima Perkasa Miguel Hadinoto.
Meski memenangi pertandingan, perjalanan Pelita Jaya cukup sulit mendominasi Bima Perkasa. Kuarter pertama berakhir dengan skor 25-23. Selanjutnya 44-34. Kuarter ketiga 77-61 dan laga ditutup dengan 106-85. “Di tiga kuarter kami masih kehilangan keseimbangan. Baik saat menyerang tetapi buruk dalam bertahan,” kata Giles.
Bagi Mc Donad mencetak 85 poin melawan juara bertahan merupakan pencapaian tersendiri. Permainan berlangsung seru dan cepat. Kedua tim bernafsu mencetak angka tetapi memang agak kendur dalam bertahan. “Pertahanan kami masih harus diperbaiki,” ujarnya.
Kekalahan itu merupakan yang kedua diderita Bima Perkasa di seri kelima. Sebelumnya, mereka takluk dari tuan rumah Pacific Caesar. Dua kekalahan di Surabaya harus menjadi pelajaran penting mengingat seri keenam Bima Perkasa berstatus tuan rumah di Yogyakarta.