Marta Kostyuk, petenis Ukraina berusia 15 tahun, menjalani debut di arena Grand Slam pada Australia Terbuka 2018. Kemenangan pada babak kedua, Rabu (17/1), menjadikannya sebagai petenis termuda yang akan tampil pada babak ketiga Australia Terbuka sejak Martina Hingis pada 1996.
Grand Slam, turnamen tenis berlevel tertinggi, sebenarnya bukan arena asing bagi Kostyuk. Petenis kelahiran 28 Juni 2002 ini adalah juara tunggal putri Australia Terbuka 2017 untuk kategori yunior. Dia juga menjuarai ganda putri pada kategori yang sama di AS Terbuka 2017. Kostyuk berpasangan dengan petenis Serbia, Olga Danilovic.
Namun, tampil pada persaingan yang sesungguhnya, bersanding dengan nama-nama besar, bukan tugas mudah. Kostyuk, yang berperingkat ke-521 dunia, harus mendapat tiket babak utama melalui babak kualifikasi. Tiga kemenangan diraih pada babak tersebut, termasuk dengan mengalahkan dua petenis unggulan.
Pada babak utama, atlet yang bermain tenis sejak berusia 5 tahun itu mengawali langkahnya, juga, dengan mengalahkan unggulan. Unggulan ke-25, Peng Shuai (China), ditaklukkan dengan skor 6-2, 6-2. Pada babak kedua, giliran petenis tuan rumah, Olivia Rogowska, yang merasakan talenta Kostyuk.
Meski baru memasuki babak ketiga, hasil yang diperoleh Kostyuk lebih baik dibandingkan dengan Serena Williams ketika menjalani debut dalam Grand Slam. Pada penampilan pertama di Australia Terbuka 1998, Serena terhenti pada babak kedua.
”Saya tidak merasa sedang menghadapi petenis 15 tahun. Dia akan menjadi petenis berbahaya pada masa mendatang. Saat ini dia masih sering membuat kesalahan, tetapi itu akan berubah ketika pengalamannya bertambah,” ujar Rogowska.
”Ya, saya sering mendengar komentar kalau saya bertalenta. Saya tahu itu,” ujar Kostyuk dengan gaya cuek ala remaja.
”Tetapi, saya juga tahu talenta tak cukup jika saya tak bekerja keras buat bertambah baik,” kata petenis yang memiliki Ivan Ljubicic, pelatih Roger Federer, sebagai mentor.
Meskipun sangat percaya diri ketika diwawancara jurnalis, dia tetap seorang anak yang masih diawasi oleh ibunya. Kostyuk pun tidak berkutik saat sang ibu mengambil telepon genggamnya saat sedang makan. ”Ibu tak membolehkan saya makan sambil memegang telepon genggam,” katanya. (afp/reuters/iya)