Sebelum Bristol datang ke Etihad, Manajer Manchester City Pep Guardiola sudah memperingatkan para pemainnya bahwa tamu mereka spesial. Bristol bisa menembus semifinal Piala Liga Inggris setelah menyingkirkan empat klub Liga Primer, yaitu Watford, Stoke City, Crystal Palace, dan Manchester United.
Prediksi Guardiola itu pun tidak meleset. Bristol langsung berani menekan sang tuan rumah sejak awal laga. Tim asuhan manajer Lee Johnson itu bahkan unggul 1-0 sebelum turun minum ketika Bobby Reid sukses mengeksekusi tendangan penalti ke gawang City pada menit ke-44.
Stadion pun bergemuruh karena hampir 8.000 pendukung Bristol hadir di Etihad. Ini merupakan rekor jumlah suporter tamu terbanyak di Etihad dalam 15 tahun terakhir.
Di tengah gemuruh fans Bristol, City akhirnya mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-55 melalui tendangan keras Kevin De Bruyne. Kemenangan City baru dapat dipastikan ketika striker City, Sergio Aguero, yang semula dicadangkan masuk dan mencetak gol pada menit ke-90+2.
Lebih baik
Ketika laga berakhir, para pemain Bristol tertunduk lesu. Namun, Guardiola menghampiri Johnson dan berbincang di sisi lapangan. ”Guardiola mengatakan bahwa kami bermain lebih baik dibandingkan dengan tim- tim Liga Primer yang datang ke Etihad,” kata Johnson.
Wajar Guardiola terkesan karena Bristol tidak seperti klub- klub Liga Inggris lain yang pernah berkunjung ke Etihad. Bristol tidak mau hanya diam di belakang membangun pertahanan dan pasrah menunggu setiap serangan dari City. Sebaliknya, Bristol berani maju menyerang.
Laman berita The Telegraph menyebutkan bahwa Johnson sudah mengetahui titik lemah City. Karena itu, Johnson mengombinasikan formasi 4-3-3 dan 4-5-1 untuk memberi kekuatan pada sayap.
Strategi itu membuat pertahanan City yang tidak diperkuat pemain inti, seperti Vincent Kompany dan Nicolas Otamendi, menjadi tertekan. Tekanan itu pula yang memicu bek City, John Stones, melakukan tekel keras terhadap Bobby Reid yang berujung penalti.
Saat bertahan, Bristol juga sudah mewaspadai kekuatan City dalam membongkar pertahanan lawan, yaitu operan satu-dua. Pemain City yang membawa bola kemudian ditempel ketat sehingga tidak punya banyak celah untuk mengoper bola.
Penyerang City, Raheem Sterling, pun dibuat frustrasi ketika semua peluang terbaiknya gagal menjadi gol. Salah satunya tembakannya sudah mengarah ke gawang dan di luar jangkauan kiper Bristol, Frank Fielding. Namun, bek Bristol, Aden Flint, tiba-tiba muncul dan menyundul bola keluar. Seusai laga, Flint dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam laga itu.
”Saya katakan kepada para pemain bahwa mereka sungguh luar biasa, tetapi kurang beruntung. Jadi, tidak perlu berkecil hati,” kata Johnson. Mereka masih punya laga kedua pada 23 Januari 2018 untuk membalas kekalahan itu di kandang mereka, Stadion Ashton Gate.
Para pemain Bristol sadar bahwa mereka sedang menghadapi tim yang belum pernah kalah di Liga Primer. Namun, mereka masih menyimpan optimisme di Asthon Gate nanti.
Di stadion itu pula, Bristol mampu menyingkirkan Stoke, Crystal Palace, dan Manchester United. ”Kami tahu pendukung setia Bristol akan ada di belakang kami nanti. Masih ada peluang dan kami harus percaya bisa mewujudkannya,” kata Bobby Reid.
Bristol akan mengukir sejarah baru jika bisa menembus final. Dalam Piala Liga Inggris, pencapaian terbaik Bristol selama ini baru sampai semifinal musim 1970-1971 dan 2002-2003.
”Laga kedua nanti akan sangat berat. Bristol sulit dikalahkan. Mereka tim yang cepat dan tahu apa yang harus mereka lakukan,” kata Guardiola.
Bagi klub-klub papan atas Liga Primer, seperti City, konsistensi menjadi hal yang sulit dipertahankan. City, misalnya, masih punya peluang meraih status quadruple winner, tim yang menjuarai empat kompetisi, yaitu Liga Primer, Piala FA, Piala Liga Inggris, dan Liga Champions.
Konsekuensinya, Guardiola harus pintar merotasi pemain. Sangat riskan bagi City untuk terlalu mengandalkan para pemain yang kurang berpengalaman melawan tim agresif seperti Bristol. Guardiola pun cemas karena striker Gabriel Jesus masih cedera. Pemain kunci, seperti Aguero, De Bruyne, Sterling, dan Leroy Sane, harus bisa dijaga.
Semifinal Piala Liga lainnya mempertemukan dua klub London, Chelsea dan Arsenal, pada laga pertama di Stamford Bridge, Kamis dini hari ini. (AP/AFP/REUTERS/DEN)