Target Tercapai, Bonus Rumah Tak Kunjung Terealisasi
Laga semifinal bola voli putri SEA Games Kuala Lumpur 2017, Sabtu (26/8), menjadi momen tak terlupakan bagi kapten Wilda Siti Nurfadhilah Sugandi dan rekan-rekannya di tim nasional putri. Tangis haru dan kegembiraan spontan meluap saat mereka meraih tiket ke partai puncak setelah di semifinal menaklukkan tim putri Vietnam, 3-2.
Wilda cs menorehkan sejarah mencapai final, sejak terakhir kali tim voli putri Indonesia meraih medali perak pada SEA Games 1991 atau 26 tahun silam. Capaian itu terulang tahun ini setelah pada final mereka kalah dari Thailand 0-3. Meski gagal meraih emas, capaian itu sesuai target sehingga Manajer Timnas Voli Rudi Iskandar menjanjikan bonus rumah. Sayang, empat bulan berlalu dan janji itu tak kunjung terealisasi.
Saat masih berlaga di SEA Games pada Agustus lalu, Wilda dan 13 pemain tim nasional lainnya sudah diminta memenuhi persyaratan administrasi, yakni kartu tanda penduduk dan nomor pokok wajib pajak. Kedua kartu identitas itu pun telah dikembalikan sehari setelah pengumpulannya. Akan tetapi, hingga kini mereka belum mendapatkan kepastian kapan bonus rumah itu diberikan.
”Saya sampai lupa tentang bonus rumah itu,” ujar spiker timnas voli, Yolla Yuliana, saat ditemui di GOR Dimyati, Tangerang, awal Desember lalu.
Saya sampai lupa tentang bonus rumah itu.
Bagi Arsela Nuari Purnama, pemain timnas lainnya, realisasi dari janji bonus rumah itu amat berarti. Selain terkait apresiasi atas kerja keras atlet, ia pun membutuhkan tempat tinggal pribadi. Pebola voli nasional asal Lampung itu mengaku, selama ini masih tinggal di asrama pemusatan latihan nasional (pelatnas) atau pemusatan latihan daerah (pelatda) DKI Jakarta.
Setter timnas voli putri, Yolana Betha Pangestika, juga menantikan realisasi bonus rumah itu. Pemain asal Jawa Timur itu mengatakan, kepemilikan tempat tinggal yang relatif dekat dengan lokasi pelatnas akan memudahkan mobilitasnya.
Harapan agar janji bonus rumah itu segera terealisasi juga disampaikan spiker timnas voli putri Aprilia Manganang. April yang kini menetap di Bandung, Jawa Barat, berencana menyewakan rumah itu untuk menambah penghasilan.
Tengah dibangun
Saat ditemui di sela-sela Kejuaraan Nasional Voli Yunior di Tangerang, Rudi mengatakan akan menyediakan 20 rumah tipe 36 di atas tanah seluas 72 meter persegi, bagi 14 pemain, 3 pelatih, dan 3 ofisial timnas voli putri. Seluruh biaya pembangunan rumah itu berasal dari kocek pribadinya. Namun, janji itu belum bisa terealisasi saat ini karena rumah-rumah tersebut masih dalam tahap pembangunan.
Rudi, yang juga pemilik perusahaan properti PT Bina Muda Tirta Pranata itu, mengatakan, proses pembangunan rumah membutuhkan waktu yang lama. Sebab, hadiah untuk tim nasional dibangun bersamaan dengan pengerjaan proyek konstruksi 4.000 rumah rakyat yang bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Adapun pengerjaan proyek pembangunan dimulai sejak enam bulan lalu.
”Paling lambat pada Maret 2018 sudah selesai pengerjaannya dan akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo,” kata mantan pemain timnas voli putra era 1986-1988 itu. Bersamaan dengan peresmian itu, Rudi akan memberikan hadiah rumah kepada para atlet, pelatih, dan ofisial timnas voli putri.
Para anggota timnas voli putri mengapresiasi niat baik sang manajer yang menjanjikan bonus rumah. Mereka pun tidak mempersoalkan spesifikasi rumah yang akan diberikan. Seperti dikatakan Arsela, yang terpenting baginya adalah komitmen untuk mewujudkan janji itu.
”Semoga Pak Manajer konsisten dengan ucapannya karena ia menjanjikan hadiah kepada banyak orang,” ujar Arsela.
Kini, euforia SEA Games 2017 memang telah meredup. Akan tetapi, wujud nyata apresiasi prestasi para atlet tidak boleh ikut mengalami hal serupa.
(DD01)