JAKARTA, KOMPAS — Justin Barki menjadi satu-satunya petenis Indonesia yang melaju ke semifinal turnamen tenis putra ITF Indonesia Futures F8, di lapangan tenis Hotel Sultan Senayan, Jakarta, Sabtu (2/12). Justin yang berada di nomor ganda bersama petenis India, Vijay Sundar Prashanth, bertemu dengan pasangan Jepang, Soichiro Moritani/Kento Takeuchi. Pertandingan itu menjadi ajang balas dendam Justin setelah kalah dari Moritani di nomor tunggal.
Petenis Indonesia di TEZ Terbuka Indonesia kini hanya tinggal Justin Barki. Pasalnya, pasangan Arief Rahman/Sunu Wahyu Trijati harus takluk dari pasangan negara campuran, Arjun Kadhe (India)/Francesco Vilardo (Italia), 1-6, 2-6, di perempat final, Jumat (1/12).
Pertandingan Arief/Sunu melawan Kadhe/Vilardo secara terpaksa harus dilakukan berlanjut selama dua hari berturut-turut karena hujan yang terus mengguyur. Pada pertandingan sebelumnya, Kamis (30/11), di set pertama, Arief/Sunu kalah dari Kadhe/Vilardo, 1-6. Pertandingan berhenti karena hujan pada set kedua di kedudukan yang sama, 2-2.
Pertandingan pun dilanjutkan Jumat kemarin. Namun, tidak sampai 15 menit, Arief/Sunu tetap tidak bisa mengejar angka dan kalah dari Kadhe/Vilardo, 2-6. Permainan Arief/Sunu terlihat tidak optimal terlihat dari pukulan-pukulannya yang tidak bertenaga dan kerap tidak bisa mengembalikan pukulan lawan.
Arief mengaku tidak bersemangat dalam bermain karena sudah terlalu lelah menunggu akibat hujan yang tidak mereda. ”Kemarin, kan, kami di set kedua sudah mulai coba mengembalikan kedudukan, tetapi terputus karena hujan. Sekarang kami main sudah tidak dapat lagi momentumnya,” katanya.
Sementara itu, Justin/Prashanth lolos tanpa pertandingan dari babak pertama setelah salah satu dari lawannya, Aryan Goveas (India)/Hady Habib (Amerika Serikat), mundur karena mengalami cedera. Dengan demikian, Justin/Prashanth langsung melaju ke perempat final melawan pasangan Australia, Adam Taylor/Jason Taylor.
Pada set pertama, Justin/Prashanth bermain sangat solid sehingga mampu menaklukkan Adam/Jason, 4-0. Justin fokus bermain di depan net dengan pukulan-pukulan voli, Sementara Prashanth menjaga dari baseline dengan pukulan kencang. Adam/Jason mencoba bangkit dari keterpurukan dengan memenangi gim kelima. Namun, mereka tatap sulit untuk merebut kemenangan di set pertama.
Memasuki set kedua, kedua pasangan kejar-mengejar angka hingga kedudukan sama, 3-3. Sayangnya, pada gim ketujuh, Adam/Jason malah kerap melakukan kesalahan sendiri. Pukulan-pukulan mereka kerap menyangkut net dan keluar lapangan. Akhirnya, Taylor/Jason harus takluk dari Justin/Prashanth, 1-6, 3-6.
Justin mengatakan, meskipun kali ini pasangannya berasal dari berbeda kebangsaan, ia mampu beradaptasi dengan baik. ”Saya sudah coba sebaik mungkin, apalagi dengan partner baru. Kami mampu beradaptasi dengan baik dan bermain dengan solid,” ujarnya.
Justin menuturkan, dirinya sangat tertantang untuk menanti pertandingan melawan Moritani/Takeuchi. Pasangan Jepang itu sudah lima kali ditemuinya saat berpasangan dengan Christopher ”Christo” Rungkat. Apalagi, kata Justin, pertandingan itu merupakan ajang pembuktian bahwa dirinya bisa bermain dengan baik dan mampu mengalahkan Moritani di nomor ganda. Adapun sebelumnya Justin kalah di babak pertama di nomor tunggal melawan Moritani, 6(3)-7, 4-6.
”Pertandingan ini bisa menjadi motivasi saya untuk tidak mau kalah lagi dari Moritani. Saya optimistis saja karena permainan di ganda atau tunggal pastilah berbeda,” kata Justin. (DD18)