Mutaz Essa Barshim Belum Ada Lawan di Loncat Tinggi
Oleh
korano nicolash lms
·2 menit baca
LONDON, SENIN — Mutaz Essa Barshim (26), atlet loncat tinggi Qatar, rasanya masih belum mendapat lawan kuat di pentas loncat tinggi setelah meraih medali emas Kejuaraan Dunia Atletik Ke-16 yang berlangsung di Stadion Olimpiade London, Minggu (13/8) malam waktu Inggris atau Senin (14/8) dini hari WIB.
Sejak mengawali loncatan setinggi 2,20 meter terus ke 2,25 meter, 2,29 meter, naik lagi ke 2,32 meter terus ke 2,35 meter, Barshim hanya cukup melakukan satu kali lompatan.
Setelah melampaui 2,35 meter, ke-11 lawannya di partai final Kejuaran Dunia Atletik London 2017 ini tidak bisa lagi melampauinya. Itu sebabnya medali emas menjadi hak Barshim.
Sekalipun demikian, Barshim sempat mencoba untuk melampaui mistar setinggi 2,40 meter. Namun, dari tiga kesempatan loncatan yang ada, tidak satu pun yang berhasil.
Pemegang medali perak Olimpiade Rio 2016 ini sebenarnya sudah memiliki loncatan tertinggi, 2,43 meter, sekalipun belum bisa memecahkan rekor dunia Javier Sotomayor (49) asal Kuba yang sudah mencapai 2,45 meter saat diciptakan di Salamanca, Spanyol, 27 Juli 1993.
Medali perak nomor ini diraih Danil Lysenko asal Rusia yang menggunakan bendera ANA. Loncatan terbaik Lysenko (20) hanya mencapai 2,32 meter. Ketika mencoba mistar dengan tinggi 2,35 meter, Lysenko tidak berhasil melampauinya dari tiga kesempatan loncatannya.
Sementara Majd Eddin Ghazal (30) asal Damaskus, Suriah, menjadi atlet Suriah pertama yang berhasil meraih medali di pentas Kejuaraan Dunia Atletik setelah loncatannya yang kedua kali melewati mistar setinggi 2,29 meter.
Bohdan Bondarenko dari Ukraina, yang menjadi pemegang rekor lompat tinggi putra Kejuaraan Dunia Atletik, harus puas di urutan sembilan dengan loncatan yang hanya 2,25 meter. Atau tertinggal jauh dari rekornya yang sudah mencapai 2,41 meter yang tercipta di Kejuaraan Dunia Atletik Moskwa 2013. Bohdan (27) juga pemegang medali perunggu Olimpiade Rio 2016.