JAKARTA, KOMPAS – Peringkat lima besar pencetak gol terbanyak Gojek-Traveloka Liga 1 diisi oleh para pemain asing. Pemain Indonesia baru muncul di peringkat ke-7 lewat nama Lerby Eliandry dengan torehan sembilan gol.
“Semua pihak harus introspeksi bagaimana caranya membuat sepak bola Indonesia itu berkembang,” kata Indriyanto Nugroho, mantan pemain tim nasional Indonesia, di Lapangan Sepak Bola Pertamina Simprug, Jakarta selatan, Minggu (13/8).
Terakhir kali pemain Indonesia menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Indonesia adalah Boaz Salossa. Penyerang Persipura Jayapura itu mencetak sebanyak 26 gol pada Liga Super Indonesia musim 2013.
Pada Gojek-Traveloka Liga 1, banyak tim yang lebih memercayai pemain asing atau marquee player untuk memepertajam lini serang. Sampai pada pekan ke-19, Bali United memercayakan lini depan kepada Sylvano Dominique Comvalius torehan 14 gol. Madura United mengandalkan Peter Odemwingie yang sudah mencetak 13 gol.
Sriwijaya FC memilih Alberto Goncalves sebagai juru gedor dan menghasilkan 11 gol. Persija pun baru saja merekrut Reinaldo Elias Da Costa, dengan raihan 10 golnya, untuk mempertajam lini penyerangan.
Ia berharap, jangan sampai talenta-talenta sepak bola Indonesia itu tidak berkembang karena adanya marquee player dan naturalisasi pemain asing. Sebenarnya, keberadaan marquee player itu untuk mendorong kualitas para pemain lokal. Namun, dalam praktiknya, para pemain itu justru menjadi tumpuan bagi tim.
Indriyanto, yang saat ini sibuk di bidang pembinaan usia dini, meyakini bahwa masa depan sepak bola Indonesia itu ada di tangan pemain muda. Oleh karena itu, ia beranggapan, para pemain muda juga harus lebih diberikan kesempatan bermain di liga. Hal itu berguna untuk membangun mental bertanding para pemain muda. (DD16)