TANGERANG, KOMPAS — Serangan daari sayap menjadi andalan tim nasional sepak bola U-22 Indonesia pada SEA Games Kuala Lumpur 2017. Hal tersebut tampak pada latihan terakhir tim ”Garuda” yang digelar di Lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang, Jumat (11/8) sore.
Pada latihan tersebut, serangan yang dibangun timnas selalu dilakukan dari sisi kanan dan kiri. Pelatis Timnas Luis Milla berkali-kali menginstruksikan pemain untuk mengalirkan bola dari belakang ke depan melalui sisi sayap.
Pelatih berpaspor Spanyol tersebut juga menekankan kepada para pemain agar lebih sabar ketika membangun serangan.
Pemain diminta membangun serangan mulai dari area pertahanan. Para bek memainkan bola lewat operan-operan pendek, sementara para pemain sayap diminta berlari mencari ruang kosong.
Saat pemain sayap mendapat ruang kosong, bola harus cepat diberikan kepada mereka, sementara para penyerang menuju kotak penalti, menunggu umpan ke arah gawang.
”Kita ingin memanfaatkan kecepatan yang dimiliki para pemain sayap kita. Pemain sayap kita punya kecepatan yang bagus,” kata Bima Sakti, Asisten Pelatih Timnas, saat diwawancarai setelah latihan.
Selain latihan tersebut, para pemain juga diberikan latihan tambahan untuk mengantisipasi serangan lawan yang berasal dari situasi set piece. Milla mengharuskan para pemain bertahan mengalau bola-bola lambung dari set piece, kemudian mengubahnya menjadi serangan balik ke arah lawan.
Latihan tambahan itu dilakukan setelah melihat evaluasi pertandingan kualifikasi Piala Asia U-23 2018 lalu.
”Kita sudah belajar dari pertandingan kemarin melawan Malaysia (kualifikasi Piala Asia U-23), dan kita tidak ingin hal itu terulang lagi. Jadi tadi pelatih meminta latihan tambahan tersebut,” ujar Bima.
Timnas Indonesia yang akan berlaga di SEA Games Kuala Lumpur 2017 dijadwalkan berangkat ke Malaysia pada Sabtu (12/8). (DD03)