TANGERANG, KOMPAS - Tim Nasional Sepak Bola Indonesia U-22 semakin mematangkan persiapan menuju SEA Games Kuala Lumpur 2017. Pada latihan hari keempat, Kamis (10/8) yang berlangsung di Lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang, timnas mengutamakan kekompakkan bertahan dan serangan balik cepat.
Latihan hari keempat tersebut dimulai pukul 09.30 WIB. Luis Milla, Pelatih Timnas U-22 langsung memimpin latihan para pemain, sementara empat orang kiper timnas berlatih terpisah bersama Eduardo Perez, pelatih kiper. Ravi Murdianto yang pada Rabu (9/8) kemarin sempat mengalami cedera ringan, tampak sudah berlatih kembali.
Latihan diawali dengan sesi pemanasan yang berlangsung sekitar 10 menit. Passing-passing pendek menjadi bentuk pemanasan bagi para pemain.
Setelah pemanasan, pemain dibagi menjadi dua tim, yaitu tim oranye dan tim hijau. Tim oranye diisi oleh para pemain inti, sementara tim hijau merupakan pemain pelapis. Milla menginstruksikan mereka untuk kembali bermain passing-passing pendek, namun dengan penekanan passing tersebut harus mendatar dengan maksimal dua kali sentuhan.
Latihan kemudian dilanjutkan dengan latih tanding antara tim oranye melawan tim hijau. Latih tanding berlangsung selama dua sesi, masing-masing sesi selama 10 menit.
Pada sesi latih tanding, para pemain kembali diharuskan mengutamakan penguasaan bola melalui passing-passing pendek. Mereka juga diajarkan mengorganisasikan permainan melalui kombinasi skema penguasaan bola dan serangan balik cepat.
Milla menginstruksikan untuk memanfaatkan lebar lapangan ketika membangun serangan balik cepat. Ia meminta bola selalu dialirkan ke sisi kiri dan kanan. Ia juga menginstruksikan para pemain sayap agar selalu bergerak mencari ruang sehingga aliran bola berjalan dengan lancar.
Pada sesi tersebut, pemain tidak diizinkan untuk mencetak gol. Mereka hanya fokus pada penguasaan bola dan membangun serangan cepat dari sayap kiri dan kanan.
Pada sesi berikutnya, pemain dibagi menjadi tiga tim, yaitu tim oranye, hijau, dan kuning. Setiap pemain bergiliran menjadi tim oranye, hijau, dan kuning. Dua tim berlatih tanding, sedangkan satu tim lagi berdiri di sekeliling lapangan dan boleh bermain sebagai pemberi passing pada tim latih tanding yang menguasai bola.
Pemain diperbolehkan untuk mencetak gol pada sesi tersebut. Namun, fokus utama tetap pada mengorganisasikan permainan. Pemain dilatih agar tahu saat harus menyerang balik cepat dan mencetak skor. Sesi ini berlangsung selama 20 menit.
Setelah selesai, Milla mengumpulkan para pemain bertahan dan menambah porsi latihan bagi mereka. Mereka dilatih cara bertahan, terutama untuk menghalau serangan bola-bola lambung dari sisi kiri dan kanan. Serangan tersebut harus dihalau, kemudian bola harus segera direbut dan berganti menyerang balik dengan cepat. Sesi tersebut berlangsung selama sepuluh menit, kemudian latihan pun ditutup.
Bima Sakti, asisten pelatih timnas mengatakan, latihan berjalan sesuai instruksi pelatih kepala dan mengutamakan bertahan lalu menyerang balik dengan cepat.
" Hari ini kita fokus bagaimana organisasi bertahan, kompak defend-nya, harus sama-sama, kemudian pemain diminta untuk melakukan keputusan kapan harus counter attack, atau kalau memang tidak ada pilihan lain, harus main dulu, sabar," kata Bima saat diwawancarai seusai latihan.
Ia juga menambahkan, pertahanan menjadi perhatian khusus Milla, sehingga pada latihan tersebut ada latihan terpisah bagi para pemain bertahan.
Terkait lawan pertama yang akan dihadapi Indonesia di SEA Games nanti, Thailand, Bima mengatakan bahwa tim pelatih dan pemain telah banyak belajar dari pertandingan kualifikasi Piala Asia U-23 Juli lalu.
"Banyak kelebihan dari Thailand, tetapi mereka juga memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut akan kita manfaatkan di pertandingan besok," tambah Bima.
Terakhir, Bima mengatakan bahwa Vietnam juga menjadi lawan yang patut diwaspadai. Menurut Bima, Vietnam adalah tim yang bagus dan bisa menjadi tim kuat di babak penyisihan grup SEA Games Kuala Lumpur 2017 nanti. (DD03)