Awalnya, mereka adalah karyawan biasa. Hobi lari membuat para pekerja di sejumlah perusahaan Jepang ini berpartisipasi di kejuaraan Jakarta Kizuna Ekiden 2017, Minggu (14/5). Selain sehat dan bugar, para pelari dapat mengukir prestasi yang membanggakan bagi diri sendiri dan perusahaan.
Wahyu Agus Budi, misalnya, adalah staf administrasi di PT Honda Prospect Motor. Bersama dua temannya, yaitu Ahmad Mukodar dan Robertus Riyan Prihantoro, yang bekerja di bidang pembelian material untuk keperluan produksi (purchasing), terpilih mewakili perusahaan ikut lomba lari Ekiden. Diperkuat pelari Jepang, Masahiro Tanaka, tim bernama HPM 1 ini menempati peringkat ke-10 dari 400 tim peserta lari Ekiden.
“Rasanya senang sekali. Sejak sekolah, saya memang hobi lari. Dengan berlari, badan jadi fit. Pekerjaan di kantor jadi terasa enteng,” kata Wahyu.
Setiap hari, Wahyu dan kawan-kawan berangkat ke kantor lebih awal, yaitu pukul 05.00. Sebelum memulai pekerjaan pada pukul 08.00, mereka lari pagi memakai lintasan uji coba kendaraan hasil produksi yang ada di kantornya di daerah Karawang, Jawa Barat. Setelah melahap latihan lari rutin sejauh 4-5 kilometer per hari, Wahyu baru menjalani pekerjaan seperti biasa.
Ikhsan dari Tim HPM 2, yang juga mewakili PT Honda Prospect Motor, mengatakan, setiap tahun perusahaannya mengadakan seleksi untuk membentuk tim lari Ekiden. Seleksi yang dilakukan meliputi tes kebugaran dan kecepatan berlari. Dari sekitar 200 karyawan anggota komunitas Honda Runner Club, terpilih enam orang untuk mewakili perusahaan berlomba di Kizuna Ekiden.
“Kami mendapat fasilitas dari perusahaan untuk ikut kejuaraan, dari penginapan, transportasi, akomodasi, hingga pakaian lomba,” kata Ikhsan.
Ekiden merupakan lomba lari estafet jarak jauh yang cukup terkenal di Jepang. Pergantian pelari ditandai melalui peralihan selempang yang disebut tasuki. Kejuaraan yang diselenggarakan harian Kompas bekerja sama dengan surat kabar terkemuka Jepang, Mainichi Shimbun, ini bertujuan memperkenalkan tradisi Jepang dan untuk mempererat persahabatan antara Indonesia dan Jepang.
Tahun ini, peserta mencapai 1.600 pelari yang terbagi dalam 400 tim. Setiap tim terdiri atas empat pelari gabungan peserta berkebangsaan Indonesia dan Jepang. Setiap peserta berlari sejauh 2,8 kilometer (km) sehingga total jarak yang ditempuh setiap tim mencapai 11,2 km. Start dan finis mengambil tempat di Parkir Senayan Square, Jakarta Pusat.
Eko Pujiyanto, perwakilan Tim TMMIN 1 dari PT Toyota Manufacturing Indonesia, mengatakan, untuk mendukung penampilannya di kerjuaraan, perusahaan memberi izin dia berlatih mulai pukul 16.00. “Saya bekerja di bagian produksi mesin. Kalau bukan karena lari, setiap hari saya baru pulang pukul 18.00 atau 19.00, tidak pernah tentu. Lari membuat hidup lebih seimbang,” ujar Eko.
Samsudin, tenaga operator produksi di PT Denso Indonesia, mengatakan, berkat lari, dia dikenal di kantor, dari Presiden Direktur hingga karyawan biasa. “Rasanya senang dan bangga,” ujar perwakilan Tim Denso Cheetah dari PT Denso Indonesia ini.
Manajer Tim PT Denso Indonesia Bambang Syarifuddin mengatakan, ada gengsi tersendiri bisa menang di kejuaraan Jakarta Kizuna Ekiden. “Sudah menjadi tekad kami untuk membawa budaya olahraga dalam kehidupan sehari-hari karyawan. Jadi, dalam kejuaraan kami tidak sekadar berpartisipasi, tetapi juga memasang target juara dalam setiap eventolahraga yang kami ikuti,” katanya.