SURABAYA, KOMPAS — Harapan tim voli putri Jakarta BNI Taplus lolos ke putaran final Proliga 2017 kandas. Asa itu menguap setelah kalah telak 0-3 dari Gresik Petrokimia pada hari pertama seri kedua putaran kedua, Jumat (10/3/2017), di GOR Kertajaya, Surabaya, Jawa Timur.
BNI Taplus kalah dengan skor 20-25, 14-25, dan 20-25 atau secara poin 54-75. Hasil itu lima poin lebih buruk dibandingkan dengan kekalahan perdana dari Petrokimia pada Minggu (5/2) di Gedung PSCC, Palembang, Sumatera Selatan. Waktu itu, BNI Taplus kandas dengan skor 20-25, 18-25, dan 21-25 atau secara skor 59-75.
Kekalahan itu membuat BNI Taplus baru mengumpulkan nilai 3 dari 9 kali bertanding. Tim asuhan Sutrisno ini baru sekali menang dan dengan skor 3-0 dan menderita 8 kekalahan telak dengan skor 0-3 atau 1-3. Di klasemen, BNI Taplus berada di urutan keenam dari tujuh tim. BNI Taplus yang debutan musim ini cuma setingkat di atas Batam Sindo BVN, satu-satunya tim yang dikalahkannya.
Adapun putaran final hanya mengambil empat tim terbaik. Tim terbaik dipilih berdasarkan jumlah kemenangan yang diperoleh. Ini merupakan peraturan baru FIVB, misalnya tim A sudah bermain tiga kali dan memperoleh nilai enam dari dua kemenangan mutlak 3-0 atau 3-1 dan sekali kalah telak 0-3. Tim B memperoleh nilai yang sama, yakni enam dari tiga kemenangan dengan skor 3-2. Maka, peringkat B di klasemen lebih tinggi daripada A.
BNI Taplus masih punya dua laga tersisa, yakni melawan Sindo BVN, Sabtu (11/3), di GOR Kertajaya dan kontra Jakarta PGN Popsivo Polwan di seri kedua putaran ketiga, Sabtu (18/3), di GOR Ken Arok, Malang. "Kami ingin menang di dua laga tersisa meski peluang ke putaran final tertutup," ujar Sutrisno.
Menanggapi kekalahan timnya, Sutrisno mengatakan, permainan anak asuhnya tidak berkembang. Timnya tidak belajar dari kekalahan telak di Palembang. "Hampir separuh pemain saya masih amat muda dan terlihat gugup bermain di Proliga," katanya.
Meski demikian, Sutrisno memaklumi bahwa tim debutan akan sulit menembus dominasi tim-tim mapan seperti Jakarta Elektrik PLN, Jakarta Pertamina Energi, PGN Popsivo Polwan, dan Petrokimia. Debut musim ini akan menjadi pelajaran berharga untuk para pemain belia yang mulai terlihat bersinar. Antara lain Geofani Safitri (16), Tasya Rochmani (16), dan Dita Azizah (16). "Dua atau tiga tahun lagi, kemampuan mereka pasti meningkat dan kami berharap saat mereka bersinar terang tetap di BNI Taplus," ujarnya.