logo Kompas.id
Olahraga"Kuda Hitam" Tan Zhongyi Juara...
Iklan

"Kuda Hitam" Tan Zhongyi Juara Dunia Putri

Oleh
· 2 menit baca

TEHERAN, MINGGU — Kejuaraan Dunia Catur Putri 2017 di Teheran, Iran, berakhir dengan kemenangan pecatur "kuda hitam" asal China, Grand Master Wanita (WGM) Tan Zhongyi. Pecatur berusia 25 tahun yang hanya unggulan kesembilan itu, dalam final yang berlangsung enam laga, dua laga terakhir tie break dengan sistem catur cepat, menundukkan Grand Master (GM) Anna Muzychuk (Ukraina) dengan skor 3,5-2,5. Skor kedua pecatur    masih sama kuat 2,5-2,5 hingga Jumat (3/3) dini hari WIB, setelah laga tie break pertama berakhir remis. Tie break kedua berakhir Sabtu dini hari WIB, dengan kemenangan Zhongyi pada langkah ke-42 ketika pecatur dengan rating 2502 itu menggerakkan bidak dari h2 ke h4. Posisi bidak di h4 itu berkonsekuensi raja Muzychuk di kotak h6 terjepit. Maklum, raja terkepung menteri di f6, gajah di f3, serta dua bidak, masing-masing di h4 dan g4. Muzychuk, pecatur peringkat ketiga dunia dan unggulan kedua kejuaraan, akhirnya menyerah. Keberhasilan Zhongyi tergolong kejutan besar. Maklum, ia diprediksi tersingkir di perempat final tatkala harus menantang sesama pecatur China, GM Ju Wenjun, peringkat kedua dunia dan unggulan pertama, dengan rating 2583. Namun, di luar dugaan Zhongyi mengalahkan Wenjun dengan 1,5-0,5. Kejutan berikutnya ketika ia menyisihkan unggulan keempat GM Harika Drovanalli (India), dengan skor 5-4. "Raksasa" catur putri berikutnya yang ia tumbangkan tak lain adalah Muzychuk yang takluk di final. Zhongyi, dengan demikian, menjadi juara dunia catur putri ke-16 dan pecatur putri China kelima yang merebut gelar bergengsi tersebut. Empat pecatur China sebelumnya yang menjadi juara dunia catur putri adalah GM Xie Jun (1999-2001), GM Zhu Chen yang kini warga negara Qatar (2001-2004), GM Xu Yuhua (2006-2008), dan GM Hou Yifan yang terakhir kali juara dunia 2016-2017. Dengan keberhasilan ini, secara otomatis Zhongyi meraih gelar GM.WGM Jovanka Houska, pecatur asal Inggris, dalam komentarnya yang dikutip chess.com menyatakan, "Hou Yifan memang kehilangan gelar juara dunianya, tetapi tidak dengan China." Yifan sengaja tidak tampil di Teheran karena perbedaan pendapat dengan Federasi Catur Dunia (FIDE). (ADP)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000