DENPASAR, KOMPAS - Tim bola basket putri Surabaya Fever tidak menemui kesulitan saat menghadapi Flying Whell Makassar pada pertarungan ketiga Seri I Liga Bola Basket Putri Nasional yang berlangsung di GOR Merpati, Denpasar, Bali, Kamis (2/2).
Fever menang dengan skor 71-32 dalam pertarungan yang berlangsung dengan irama yang lamban. "Tapi kekalahan tersebut tidak membuat anak-anak saya patah arang. Sebab kami menyadari bahwa kami masih kurang dalam pengalaman," tutur Kwandy Winarso, pelatih Flying Wheel Makassar, usai pertandingan yang berlangsung malam hari.
Kekalahan hingga 71-32 poin pun, menurut Kwandy, sudah memperlihatkan kemajuan pemainnya yang hanya satu andalannya, yakni Jumariah TL yang sudah memiliki pengalaman bertanding yang tidak kalah dengan pemain-pemain di Jawa.
Sebab pada pertemuan pertamanya, menurut Kwandy, tim lawan mencetak poin lebih banyak. "Mereka mampu mencetak skor hingga 90-an poin. Jadi kalau sekarang mereka hanya mencetak 71 poin, tentu memperlihatkan permainan bertahan kami yang ada kemajuannya. Itu sebabnya, saat berhadapan dengan Merah Putih Predator Jakarta, besok (Jumat) kami akan tetap berusaha untuk dapat meraih kemenangan," tegas Kwandy yang didampingi Alfari Lie, manajer tim Flying Wheel Makassar.
Weliyanto Pribadi, pelatih Surabaya Fever yang menjadi tim andalan untuk meraih gelar Liga Bola Basket Putri Nasional 2017, mengaku kalau pemainnya tidak bermain pada permainan terbaik mereka. "Mereka masih belum mampu bermain baik," tutur Willy, begitu anggilan akrabnya yang sudah membawa Surabaya Fever juara Women National Basketball atau WNBL
LBPN yang bertajuk Merpati Bali Women Challenge 2017 ini diikuti tujuh tim. Empat tim lainnya yakni Tenaga Baru Pontianak, Tanago Fiensian Jakarta, Sahabat Semarang, serta tim tuan rumah Merpati Bali. Seri I LBPN ini akan berlangsung hingga Selasa (7/2) nanti.