Fakta Baru Pelaku Pembunuhan Vina: Sempat Menghilang dan Ganti Nama
Pegi alias Perong, pelaku pembunuhan Vina delapan tahun silam, sempat menghilang, berpindah-pindah, dan berganti nama.
CIREBON, KOMPAS — Polisi dan sejumlah warga mengungkap fakta baru terkait Pegi Setiawan (30) alias Perong, salah seorang pelaku pembunuhan Vina di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Selain berganti nama, Pegi juga menghilang setelah peristiwa pada 2016 itu.
Fakta itu, antara lain, diungkapkan Aries Lesmana, Ketua RT 002 RW 002 Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Cirebon. Aries ikut menjadi saksi saat polisi menggeledah rumah keluarga Pegi di Kampung Simaja, Rabu (22/5/2024) sekitar pukul 13.30-16.30 WIB.
”Saya ikut mendampingi polisi dan memastikan bahwa benar Pegi itu warga saya,” ucapnya, Kamis (23/5/2024). Penggeledahan selama tiga jam itu merupakan tindak lanjut setelah jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar meringkus Pegi di Bandung, Selasa malam.
Baca juga: Tiga Jam Geledah Rumah Pegi di Cirebon, Polisi Cari Bukti Pembunuhan Vina
Pegi merupakan satu dari tiga orang dalam daftar pencarian kasus pembunuhan Vina (16) dan Muhammad Rizky (16), pelajar di Cirebon, pada 27 Agustus 2016. Sebelum dibunuh, Vina juga diperkosa. Adapun dua DPO lainnya yang masih buron adalah Dani (28) dan Andi (31).
Ketiganya termasuk dalam 11 pelaku pembunuhan Vina dan Rizky. Polisi telah menangkap delapan pelaku dan memprosesnya hingga pengadilan. Tujuh pelaku di antaranya divonis penjara seumur hidup. Sementara satu orang divonis delapan tahun penjara dan telah bebas pada 2020.
Rumah Pegi juga hanya berjarak sekitar 500 meter dari Jembatan Layang Talun. Jembatan itu merupakan tempat jasad Vina dan Rizky ditemukan pada 2016. Mulanya, polisi menduga keduanya korban kecelakaan. Namun, polisi lalu mengungkap bahwa mereka korban pembunuhan.
Menurut Aries, dalam penggeledahan itu, polisi tidak menemukan barang mencurigakan, seperti senjata tajam atau alat pemukul. ”Tapi, polisi ke sana jukut (ambil) dokumen-dokumen, seperti ijazah, rapor, kartu keluarga, dan foto-foto yang ada sangkut-pautnya dengan Pegi,” ungkapnya.
Selama penggeledahan oleh jajaran Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Cirebon Kota dan Ditreskrimum Polda Jabar itu, terdapat kakek, nenek, bibi, adik, serta dua keponakan Pegi. Ibu Pegi tidak ada karena bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Ayahnya berada di Bandung.
Baca juga: Delapan Tahun Bersembunyi, Buron Pembunuhan Vina Jadi Kuli Bangunan
Penggeledahan itu, kata Aries, mengingatkan warga akan peristiwa delapan tahun lalu. Setelah penemuan jasad Vina dan Rizky, polisi sempat mendatangi rumah Pegi. ”Waktu itu Pegi udah kabur, enggak ada (di rumah). Dia udah keluar (Cirebon), enggak tahu ke mana,” ujarnya.
Selama hilang dan kasusnya sudah rada (meredup) itu, dia balik lagi ke sini. Di sini, kasusnya kayak gini (mencuat) lagi, dia keluar lagi. (Aries Lesmana)
Bahkan, polisi sempat menyita sepeda motor Pegi. Namun, ia tidak muncul. ”Ada kabar dia ke Bandung dari 2016 jadi kuli bangunan. Selama hilang dan kasusnya sudah rada (meredup) itu, dia balik lagi ke sini. Di sini, kasusnya kayak gini (mencuat) lagi, dia keluar lagi,” ucapnya.
Aries tidak tahu pasti kapan Pegi kembali. Namun, ia mencium sesuatu yang mencurigakan. ”Setelah ramai (kasus Vina), dia kalau keluar dari rumah itu pakai masker, topi. Pokoknya yang tertutup. Tanggal 15 (Mei) saya lihat dia pakai topi, masker, dan tas kecil,” ungkapnya.
Pihaknya juga tidak terlalu mengenal Pegi karena selama ini yang bersangkutan tidak bergaul dengan anak muda setempat. Ia pun belum pernah mendapatkan laporan bahwa Pegi membuat masalah. Pegi, katanya, memiliki teman-teman dan tempat berkumpul di depan SMPN 11.
Selama ini dia berpindah-pindah tempat antara Cirebon dan Bandung. Selain itu, Pegi juga menggunakan nama samaran sebagai Robi. (Jules Abast)
Dalam penyidikan polisi sebelumnya, para pelaku memerkosa Vina di sebuah tempat depan SMPN 11 atau kurang dari 1 kilometer dari rumah Pegi. Setelah melakukan tindakan bejatnya, pelaku lalu membawa Vina dan Rizky ke Jembatan Layang Talun, tidak jauh dari lokasi itu.
Ganti nama
Kepala Bidang Humas Polda Jabar Komisaris Besar Jules Abast mengatakan, polisi telah mencari tahu terkait peran Pegi dalam kasus pembunuhan Vina dan Rizky.
”Diduga Pegi menjadi otak pemerkosaan dan pembunuhan Vina delapan tahun yang lalu,” kata Jules.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon: Film, Kerasukan, hingga Kekerasan terhadap Perempuan
Direktur Reskrimum Polda Jabar Komisaris Besar Surawan menambahkan, polisi telah mengejar Pegi sejak delapan tahun lalu. Namun, pihaknya mengakui kesulitan melacak buron tersebut. Alasannya, Pegi selalu berpindah-pindah tempat dan menggunakan identitas palsu.
”Selama ini dia berpindah-pindah tempat antara Cirebon dan Bandung. Selain itu, Pegi juga menggunakan nama samaran sebagai Robi,” ungkapnya.
Pihaknya pun masih memeriksa Pegi untuk melacak keberadaan dua pelaku lainnya yang masih buron.