Film Kasus Vina Tembus 4,5 Juta Penonton, Pengejaran Pelaku Mulai Membuahkan Hasil
Polda Jabar menangkap satu dari tiga pelaku yang buron setelah 14 hari penayangan film tentang pembunuhan Vina.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
TANGKAPAN LAYAR POSTER FILM VINA: SEBELUM 7 HARI
Potret poster film Vina: Sebelum 7 Hari. Film ini mengangkat kisah pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Vina, pelajar asal Cirebon, Jawa Barat, tahun 2016 lalu.
BANDUNG, KOMPAS — Film Vina: Sebelum 7 Hari yang terinspirasi kasus pembunuhan pelajar bernama Vina Dewi Arsita di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada tahun 2016 telah ditonton 4,5 juta orang. Pengejaran terhadap tiga pelaku pembunuhan Vina pun mulai membuahkan hasil karena salah satu pelaku yang buron berhasil ditangkap.
Berdasarkan informasi di akun Instagram @filmvina, jumlah penonton film produksi Dee Company itu sudah mencapai 4.592.451 orang. Hasil tersebut dicapai dalam 12 hari penayangan di bioskop.
Film Vina: Sebelum 7 Hari pertama kali tayang di bioskop pada 8 Mei 2025. Sekitar 14 hari kemudian, Kepolisian Daerah Jabar pun menangkap Pegi Setiawan (30) alias Perong, salah satu dari tiga pelaku pembunuhan Vina yang buron sejak tahun 2016. Pegi ditangkap di Kota Bandung pada Selasa (21/5/2024) malam.
”Kami menangkap Pegi di salah satu tempat di Kota Bandung. Selama ini dia bekerja sebagai buruh bangunan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Jabar Komisaris Besar Jules Abast, Rabu (22/5/2024), di Bandung.
Marliyana (33), kakak Vina, menunjukkan foto adiknya di rumahnya di Jalan Kapten Samadikun, Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (14/5/2024). Vina merupakan pelajar yang menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan pada 2016 lalu.
Pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Vina, yang saat itu berusia 16 tahun, terjadi di jembatan layang Kecamatan Talun, Cirebon, pada 27 Agustus 2016. Para pelaku yang merupakan kelompok bermotor juga membunuh kekasih Vina bernama Muhammad Rizky.
Polisi telah menangkap delapan pelaku dan memprosesnya hingga pengadilan. Tujuh pelaku divonis penjara seumur hidup, sedangkan satu pelaku yang masih di bawah umur mendapat vonis 8 tahun penjara.
Sementara itu, dua pelaku yang masih buron selama delapan tahun terakhir ini adalah Dani (28) dan Andi (31). Keduanya telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Jabar.
”Kami akan menyampaikan perkembangan info selanjutnya terkait upaya penegakan hukum terhadap dua pelaku yang masih buron,” ungkap Jules.
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Marliyana (33), kakak korban, saat diwawancarai di rumahnya di Jalan Kapten Samadikun, Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat (10/5/2024) petang. Vina merupakan pelajar yang menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan di Cirebon pada 2016 lalu.
Dalam wawancara dengan Kompas sebelumnya, Marliyana, kakak Vina, bercerita soal film Vina: Sebelum 7 Hari. Ia menuturkan, pihak Dee Company mendatangi keluarga Vina dan meminta izin untuk menayangkan kisah adiknya di layar lebar pada tahun lalu.
Awalnya, Marliyana dan kerabatnya merasa keberatan kisah adiknya ditampilkan dalam sebuah film. Mereka masih merasa trauma dan sakit hati dengan kepergian Vina. Namun, setelah berpikir dan berunding, pihak keluarga pun setuju kisah Vina diangkat menjadi film.
”Sebenarnya enggak mau (ada film). Cuma, balik lagi, dengan adanya film ini, saya mau orang-orang lebih simpati lagi, polisi juga lebih bergerak untuk yang tiga (pelaku) itu,” ucap Marliyana.
Produser sekaligus CEO Dee Company, Dheeraj Kalwani, mengatakan, film ini mendapat dukungan penuh dari keluarga Vina. ”Film ini dibuat atas restu keluarga. Saya sangat berterima kasih atas kepercayaan keluarga Vina kepada Dee Company,” ucapnya dalam rilis tertulis.
KOMPAS/FABIO MARIA LOPES COSTA
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Jawa Barat Siska Gerfianti di Bandung, Jumat (27/10/2023).
Bentuk sosialisasi
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Jabar Siska Gerfianti berharap kepolisian segera mengungkap pelaku pembunuhan Vina dan menegakkan keadilan. Dia menyebut, kasus pembunuhan yang belum terungkap menjadi situasi yang memilukan dan membingungkan bagi semua pihak terkait.
Siska pun berharap penayangan film tentang Vina dapat dimaknai secara positif, yakni sebagai bentuk sosialisasi untuk waspada terhadap segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak.
”Semoga pihak berwenang dapat mengupayakan penyelidikan yang optimal sehingga dapat mengidentifikasi dan menangkap pelaku yang buron,” ucap Siska.
Kami menangkap Pegi di salah satu tempat di Kota Bandung. Selama ini dia bekerja sebagai buruh bangunan.
Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan di Jabar sepanjang 2023 mencapai 1.128 kasus. Korbannya sebanyak 1.151 orang. Kota Bandung memiliki jumlah kasus tertinggi, yakni 234 kasus.
Sementara itu, pada Januari hingga April 2024, ada 220 kasus kekerasan terhadap perempuan di Jabar. Korbannya tercatat 224 orang. Kasus tertinggi dalam empat bulan terakhir ada di Kabupaten Bekasi dengan 36 kasus.