Pemkot Surabaya Tak Rekomendasikan Karyawisata ke Luar Daerah
Pemkot Surabaya tak merekomendasikan karyawisata ke luar daerah untuk mencegah potensi kecelakaan lalu lintas.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, tidak merekomendasikan sekolah untuk menyelenggarakan karyawisata ke luar daerah. Kebijakan ini bertujuan mencegah potensi kecelakaan serta agar tidak membebani orangtua atau wali pelajar.
Pada tahun 2015, Dinas Pendidikan Kota Surabaya pernah mengeluarkan surat edaran yang tidak merekomendasikan karyawisata (study tour) sekolah ke luar daerah. Edaran itu ditujukan kepada lembaga pendidikan di tingkat TK, SD, dan SMP.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh, kebijakan serupa masih berlaku saat ini. Apalagi, surat edaran serupa juga pernah dikeluarkan pada Februari 2023. Saat itu, sekolah-sekolah tidak direkomendasikan berkegiatan di luar ibu kota Jatim karena potensi bencana hidrometeorologi yang meningkatkan risiko kecelakaan.
”Kebijakan itu sudah lama dan saya yakin kalangan pendidikan mengetahuinya,” ujar Masruh, Selasa (14/5/2024).
Kegiatan karyawisata tengah menjadi sorotan setelah adanya kecelakaan fatal yang dialami siswa-siswi SMK Lingga Kencana, Kota Depok, Jawa Barat. Pada Sabtu (11/5/2024), bus Trans Putera Fajar yang mereka tumpangi hilang kendali dan terbalik saat melewati jalan menurun di Subang, Jabar.
Kecelakaan mengakibatkan kematian sembilan pelajar, seorang guru, serta satu warga pengendara sepeda motor. Kecelakaan tersebut terjadi setelah rombongan pelajar itu mengikuti acara perpisahan di Bandung, Jabar. Setelah kejadian itu, Pemerintah Provinsi Jabar memperketat izin karyawisata.
Berdasarkan catatan Kompas, kecelakaan saat karyawisata juga pernah dialami rombongan pelajar asal Jatim. Pada 18 Januari 2024, bus yang mengangkut rombongan SMA Negeri 1 Sidoarjo mengalami kecelakaan di Jalan Tol Ngawi-Kertosono, Kabupaten Ngawi. Akibatnya seorang pelajar dan satu orang guru tewas.
Pada 21 Mei 2006, empat pelajar kelas XII SMA Negeri 4 Surabaya tewas karena terseret ombak dan tenggelam di Pantai Seminyak, Bali. Saat itu, rombongan pelajar tersebut tengah mengikuti wisata pendidikan sekaligus perpisahan ke Bali.
Guru SMA Negeri 4 Surabaya Yuliana mengatakan, selama beberapa tahun terakhir, sekolah itu tak mengadakan karyawisata ke luar daerah. Meski begitu, pelajar di sekolah itu tetap diajak melakukan kunjungan di dalam kota, misalnya ke perguruan tinggi di Surabaya.
”Yang baru-baru ini kunjungan ke kampus-kampus bagi siswa-siswi kelas XII. Ke ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Unair (Universitas Airlangga), Unesa (Universitas Negeri Surabaya), dan UPN Veteran Jawa Timur,” katanya saat ditemui, Selasa (14/5/2024).
Yuliana menambahkan, kegiatan semacam karyawisata harus dibicarakan dengan para siswa, orangtua, dan wali. Jika ada pihak yang tak sependapat, kegiatan tidak bisa berjalan.
Selain itu, kegiatan karyawisata di level SMA/SMK harus mendapat izin dari Dinas Pendidikan Jatim. Jika menggunakan angkutan umum seperti bus, kegiatan tersebut perlu mendapat pengawasan dan rekomendasi dari Dinas Perhubungan Jatim untuk menjamin keselamatan dan keamanan.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Surabaya Agnes Warsiati mengatakan, keputusan pemerintah untuk memperketat kegiatan karyawisata merupakan kebijakan yang bisa dipahami. ”Kalau sekolah negeri tentu akan patuh terhadap rekomendasi itu. Untuk sekolah swasta mendapat pengawasan,” ujarnya.
Agnes memaparkan, pengetatan itu bukan berarti melarang kegiatan karyawisata secara keseluruhan. Pengetatan itu harus dipandang sebagai upaya meningkatkan keselamatan dan keamanan kegiatan study tour. ”Yang harus dihindari itu ialah pemaksaan bagi keluarga atau pelajar untuk study tour, apalagi jika biaya amat membebani,” ujar Agnes.
Agnes menyatakan, jika sekolah benar-benar ingin mengadakan karyawisata ke luar daerah, perlu kerja sama dengan biro perjalanan dan penyedia sarana transportasi yang menjamin keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan keandalan. Dia mengingatkan, jangan sampai ada pihak tertentu yang mencari manfaat ekonomi dari penyelenggaraan karyawisata dengan mengabaikan keselamatan dan keamanan.
Kegiatan karyawisata tengah menjadi sorotan setelah adanya kecelakaan fatal yang dialami siswa-siswi SMK Lingga Kencana, Kota Depok, Jawa Barat.