Deklarasi di Gedung Sate, Bima Arya Panaskan Persaingan Cagub Jabar
Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto deklarasi maju sebagai calon gubernur Jawa Barat.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS - Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memanaskan pertarungan Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat periode 2024-2029. Bima mendeklarasikan dirinya maju dalam calon gubernur Jawa Barat di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (4/5/2024).
Bima menyatakan hal itu di depan sekitar 50 orang tim relawannya di depan halaman Gedung Sate, Kantor Gubernur Jawa Barat, pukul 07.30 WIB. Dia mengenakan kemeja berwarna Partai Amanat Nasional, biru langit.
Bima menyampaikan deklarasi maju sebagai calon gubernur Jabar sekitar satu jam. Sejumlah program unggulan yang menjadi prioritasnya adalah penyediaan layanan publik yang mudah diakses di bidang kesehatan. Selain itu, ada sektor pendidikan serta pemanfaatan potensi wisata dan sumber daya untuk membuka lapangan pekerjaan baru.
”Saya mendapatkan penugasan langsung dari Bapak (Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan). Saya siap berikhtiar menuju Gedung Sate,” kata Bima saat ditemui wartawan seusai kegiatan deklarasi.
Bima memaparkan, masyarakat Jabar menginginkan layanan kesehatan yang baik dan pengurusan BPJS yang sederhana. Selain itu, lanjutnya, masyarakat jangan dibebankan untuk menyogok saat mendaftarkan anak ke lembaga pendidikan.
”Jangan lagi masyarakat Jabar dipusingkan dengan sistem zonasi. Jumlah SD, SMP hingga SMA di Jabar masih cukup,” papar Bima.
Saya menjalin komunikasi yang baik dengan Kang RK (Ridwan Kamil). Peluang untuk berkoalisi tergantung dinamika politik yang berkembang.
Ia pun berjanji akan mengoptimalkan potensi sumber daya alam hingga sektor wisata di Jabar. Harapannya agar membuka lapangan kerja seluasnya di Jabar.
”Dengan pembukaan lapangan kerja yang banyak, masyarakat tidak akan lagi terjerat pinjaman online dan melakukan aksi pungutan liar untuk mendapatkan uang,” ucap Bima.
Ia menambahkan, PAN akan membuka komunikasi dengan pimpinan partai politik di Jabar. Tujuannya, menjajaki potensi koalisi dalam kontestasi Pilgub Jabar.
Bima pun menyatakan akan membentuk tim relawan di 27 kabupaten dan kota. Mantan Direktur Eksekutif Pusat Studi Charta Politika Indonesia ini juga mengatakan akan turun langsung menemui masyarakat di seluruh kabupaten dan kota di Jabar untuk mengenalkan programnya sebagai calon gubernur.
Berdasarkan hasil penetapan oleh KPU Jabar, PAN meraih 1.632.627 suara dengan total 7 kursi di DPRD Jabar. Dibutuhkan 24 kursi di DPRD Jabar untuk mengajukan calon gubernur.
”Saya menjalin komunikasi yang baik dengan Kang RK (Ridwan Kamil). Peluang untuk berkoalisi tergantung dinamika politik yang berkembang,” ujarnya.
Pengamat politik dari Universitas Parahyangan, Pius Sugeng Prasetyo, mengatakan, Bima memiliki kompetensi lengkap untuk maju sebagai calon gubernur Jabar. Pius menilai, Bima pantas menjadi rival calon petahana Ridwan Kamil dalam Pilgub Jabar.
Pius berpendapat, Bima memiliki segudang pengalaman sebagai akademisi, organisasi Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), dan terakhir menjabat Wali Kota Bogor selama dua periode.
”Bima telah memiliki modal sosial dikenal di wilayah Bogor dan organisasi nasional. Bima harus menyiapkan modal politik yang cukup dalam meningkatkan promosi dirinya di seluruh wilayah Jabar,” ucap Pius.
Terkait deklarasi Bima, Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jabar Ono Surono menyatakan telah menyiapkan calon kader partai yang potensial untuk maju sebagai kandidat calon gubernur Jabar. ”Kami juga telah menjalin komunikasi dengan Partai Gerindra untuk penjajakan koalisi dalam Pilgub Jabar,” ungkap Ono.