Tiga Perjalanan Kereta Api Terganggu Pascagempa M 4,2 di Kabupaten Bandung
Tiga perjalanan kereta api terhenti saat gempa M 4,2 melanda Bandung.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Tiga perjalanan kereta api terhenti sementara saat gempa melanda Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/5/2024), dengan magnitudo 4,2. Rangkaian kereta api yang terdampak ini terdiri dari satu rangkaian kereta komuter dan dua rangkaian jarak jauh.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 2 Ayep Hanapi memaparkan, rangkaian yang terhenti ini adalah KA 363 (commuter line Bandung Raya) dan dua KA jarak jauh, yakni KA Malabar (PLB 7014) dan KA Pasundan (KA 240). Dia berujar, kondisi berhenti luar biasa pada saat gempa terjadi untuk memastikan jalur yang akan dilewati aman dan tidak ada kendala.
Kereta berhenti pukul 10.06 saat gempa berkekuatan M 4,2 melanda Bandung. Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), titik pusat gempa berjarak sekitar 20 kilometer sebelah tenggara pusat Kabupaten Bandung dengan kedalaman 4 kilometer.
Kondisi berhenti luar biasa ini, lanjut Ayep, ditindaklanjuti dengan memastikan tidak adanya kerusakan pada jalur hingga struktur jembatan di wilayah Daop 2 Bandung. Tindakan ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang mengganggu perjalanan.
”Setelah dilakukan pengecekan, seluruh lintas Daop 2 Bandung dinyatakan aman untuk dilalui pukul 10.19 WIB. Kami menyampaikan permohonan maaf atas tertahannya KA tersebut selama beberapa menit karena dilakukan pengecekan jalur untuk memastikan perjalanan KA yang aman dan selamat,” ujarnya.
Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartanto memaparkan, gempa dangkal ini terjadi aktivitas Sesar Garut Selatan. Berdasarkan peta tingkat guncangan dan laporan masyarakat, gempa dirasakan di wilayah Majalaya, CIwidey, Banjaran, Cibereum, Pangalengan, dan Garut dengan skala intensitas III MMI.
Getaran ini dirasakan oleh beberapa orang, sedangkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Namun, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan bangunan dari dampak gempa ini. Hingga pukul 10.28, BMKG mencatat adanya dua kali gempa susulan.