Resmikan Bandara Pohuwato, Presiden Jokowi Minta Landas Pacu Diperpanjang
Kendati telah menghabiskan anggaran hingga Rp 437 miliar, Presiden Jokowi menilai ”runway” Bandara Pohuwato ”nanggung”.
Oleh
NINA SUSILO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara Panua Pohuwato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Senin (22/4/2024). Kendati pembangunan bandara sudah menghabiskan anggaran Rp 437 miliar, Presiden meminta landas pacu yang sudah terbangun diperpanjang karena dinilai belum memadai.
”Runway-nya sepanjang 1.200 kali 30 meter. Saya lihat kalau 1.200 (meter) itu nanggung, didarati ATR full nggak bisa. Tadi saya naik (pesawat) ATR karena pesawat kepresidenan nggak bisa mendarat, pesawat perintis. Oleh sebab itu, saya perintahkan di terminal tadi, runway-nya harus ditambah panjang lagi sehingga ATR full bisa masuk ke Pohuwato. Ya, paling lambat tahun depan, kalau bisa tahun ini,” tutur Presiden Jokowi dalam sambutan peresmian Bandara Panua Pohuwato, Senin pagi.
Peresmian bandara di Gorontalo itu dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya.
Dalam laporannya, Budi Karya Sumadi menyebut Bandara Pohuwato adalah bandara ke-25 dari 27 bandara yang dibangun pada masa pemerintahan Presiden Jokowi. Pembangunan bandara memakan anggaran Rp 437 miliar. Anggaran tersebut telah termasuk biaya untuk memperkuat tanah dan fondasi.
Bandara Pohuwato memiliki landasan pacu sepanjang 1.200 m x 30 m, taxiway sepanjang 15 m x 170 m, apron sepanjang 110 m x 70 m, serta gedung terminal seluas 990 meter persegi. Dengan demikian, Bandara Panua Pohuwato dapat didarati pesawat ATR 72-600.
Saat ini, Bandara Panua Pohuwato digunakan untuk dua penerbangan ke Gorontalo dan Palu. Penerbangan perintis perdana dari bandara ini sesungguhnya telah dilakukan pada 18 Februari 2024 oleh maskapai SAMS Air menggunakan tipe pesawat DHC-6 Twin Otter dengan rute penerbangan Gorontalo-Pohuwato-Palu (PP). Selanjutnya, Bandara Panua Pohuwato melayani penerbangan pada hari Kamis dan Minggu
”Bandara ini sangat produktif membangun daerah ini karena jarak (Pohuwato) dari Gorontalo empat jam,” kata Budi.
Presiden Jokowi pun selalu menyebut infrastruktur perhubungan sangat vital, selain infrastruktur layanan pendidikan dan kesehatan. Sebab, Indonesia negara besar yang memiliki 514 kabupaten dan kota, 38 provinsi, dan 17.000 pulau. Sarana penghubung baik pelabuhan, jalan, maupun bandara harus dimiliki apabila Indonesia ingin bersaing dengan negara-negara lain.
”Oleh sebab itu, namanya airport, yang namanya bandar udara, bandara, itu sangat penting dalam rangka kita berkompetisi dengan negara lain. Agar apa? Mobilitas, kecepatan orang, kecepatan logistik barang itu bisa lebih baik lagi. Karena ke depan bukan negara besar mengalahkan negara kecil, tapi negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat,” tambah Presiden.
Presiden menyambut gembira rampungnya pembangunan Bandara Panua Pohuwato. Presiden juga berharap keberadaan bandara bisa membuka akses ekonomi ke Kabupaten Pohuwato dan memunculkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru.
Sehari sebelumnya, saat meninjau Bandara Panua Pohuwato, Budi Karya juga menilai infrastruktur perhubungan ini akan bisa mengembangkan potensi di sektor pariwisata, pertambangan, perkebunan, dan perikanan.